Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Saat ini lapangan Banyu Urip di Blok Cepu yang dioperatori oleh ExxonMobil sudah mencapai produksi 200.000 barel oil per day (bopd). Produksi tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2017.
Meski begitu, Exxonmobil ternyata belum mengantongi Amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang seharusnya didapat sebelum memulai produksi minyak sebesar 200.000 bopd.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, Amdal dari KLHK memang dibutuhkan jika produksi minyak di Banyu Urip menyebabkan adanya gas suar (flare) yang cukup besar. Namun, gas ikutan yang didapat dari produksi minyak di Banyu Urip ternyata berhasil diinjeksi setelah seluruh fasilitas bisa digunakan, sehingga flare yang dihasilkan tidak terlalu besar. Dengan begitu, Amdal tidak lagi diperlukan oleh ExxonMobil selama flare yang dihasilkan kecil.
"Kemarin kan terhambat itu karena fasilitasnya belum siap untuk injeksi gasnya, jadi kalau memproduksi minyak banyak kan gasnya ada yang ikut jadi harus dibakar, itu sudah urus izin ke KLHK dan itu ada batasnya kalau terlalu besar tidak bagus untuk lingkungan. Kita usahakan untuk injeksi," jelas Wiratmaja, Senin (30/1) malam.
Kendati demikian, Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto bilang, pihaknya masih tetap menanti keluarnya Amdal dari KLHK dalam rangka peningkatan produksi minyak dari Banyu Urip.
"Bersama SKK Migas, kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk proses amandemen Amdal Banyu Urip untuk memaksimalkan produksi dan kebutuhan energi Indonesia yang meningkat," ujar Erwin, akhir pekan lalu.
Erwin bilang, saat ini, produksi Banyu Urip memang telah mencapai 200.000 bopd. Namun produksi tersebut dilakukan hanya dalam rangka high rate test fasilitas produksi di Banyu Urip. Usaha tersebut dilakukan agar produksi minyak dari Blok Cepu bisa segera meningkat. Maklum saja, produksi minyak dari Blok Cepu menjadi salah satu andalan lifting minyak Indonesia selain produksi minyak dari Blok Rokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News