Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat kinerja operasional cemerlang sepanjang tahun lalu. Pada 2019, ITMG mampu memproduksi 23,4 juta ton batubara atau naik 5,88% (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni 22,1 juta ton.
Baca Juga: Asing jual bersih, IHSG anjlok 1,70% ke 5.688 pada akhir perdagangan hari ini
Kendati begitu, penurunan harga batubara membuat pendapatan ITMG merosot 14,55% (yoy) menjadi US$ 1,71 miliar di 2019 lalu. Penurunan pendapatan ini juga memukul pendapatan laba bersih ITMG yang anjlok 50,59% (yoy) menjadi US$ 129,43 juta.
Direktur Hubungan Investor Indo Tambangraya Yulius Gozali mengatakan, tantangan terbesar dalam produksi batubara ITMG di tahun lalu lebih kepada kondisi cuaca yang berubah-ubah. "Curah hujan yang sangat tinggi terjadi pada kuartal keempat 2019," ujar dia, Rabu (26/2).
Catatan Kontan, Indo Tambangraya mengelola tambang batubara Tepian Indah Sukses dan Nusa Persada Resources yang mana keduanya berada di Kalimantan.
Ia mengatakan, faktor cuaca masih akan menjadi tantangan besar bagi ITMG dalam memproduksi batubara di tahun ini. Terlebih, curah hujan tinggi kemungkinan terus terjadi sepanjang kuartal pertama tahun 2020. Karena itu, pihak ITMG memasukan prakiraan cuaca dalam pembuatan rencana penambangan batubara di tahun ini.
Baca Juga: Proyeksi dividen Indo Tambangraya (ITMG) setelah laba turun 51%
Yulius belum menyebut secara rinci target produksi batubara ITMG pada 2020. Namun, diperkirakan target produksi batubara perusahaan ini di tahun 2020 akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. "Kemungkinan akan lebih rendah karena harga batubara juga sedang melemah saat ini," ungkap dia.
Manajemen ITMG juga masih melakukan finalisasi penghitungan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun ini. Ada potensi capex ITMG di tahun ini tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan tahun lalu.