Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Yulius bilang, capex perusahaan akan dimanfaatkan untuk perluasan pelabuhan seperti pelabuhan Bontang dan pelabuhan Bunyut. Perusahaan juga mengucurkan dana segar untuk penambahan serta perawatan peralatan dan perlengkapan mesin.
Sebagai catatan, tahun lalu ITMG menggarkan belanja modal sekitar US$ 121,9 juta. Belum disebut realisasi serapan capex hingga akhir tahun kemarin, namun per kuartal tiga tahun lalu perusahaan ini menggunakan belanja modalnya sebanyak US$ 32,5 juta.
Baca Juga: Simak rekomendasi untuk saham emiten pertambangan
Yulius juga mengaku, sejauh ini pengiriman batubara ITMG ke China tidak begitu terpengaruh dengan isu wabah virus corona. Hanya saja, awak kapal yang berlayar dari China yang berlabuh ke pelabuhan Indonesia untuk mengangkut batubara mesti menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat dari petugas di pelabuhan.
Hal ini yang mungkin bisa mempengaruhi durasi pengiriman batubara ke China yang notabene salah satu konsumen batubara terbesar di dunia.
ITMG pun masih melakukan pembahasan terkait potensi pencarian pasar ekspor batubara yang baru di masa mendatang. "Pencarian pasar ekspor baru terus kami lakukan terutama di negara-negara dengan perekonomian yang tengah tumbuh," terang Yulius.
Baca Juga: Turun 7,52%, sektor pertambangan jadi indeks sektoral terbaik kedua setelah keuangan
Dalam berita sebelumnya, selain China, ITMG juga mengekspor batubara ke sejumlah negara seperti India, Pakistan, Taiwan, Hongkong, dan Korea.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News