kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi batubara meningkat, perusahaan kapal tongkang ketiban berkah


Selasa, 24 Agustus 2021 / 16:40 WIB
Produksi batubara meningkat, perusahaan kapal tongkang ketiban berkah
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya target produksi batubara di tahun ini membuat industri pelayaran, khususnya perusahaan yang melayani pengapalan batubara ketiban berkah. 

Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk meningkatkan target produksi batu bara tahun ini dari 550 juta ton menjadi 625 juta ton. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri Tahun 2021. 

Meningkatnya target produksi seiring dengan kenaikan harga batubara yang terjadi sejak akhir tahun lalu, otomatis memberikan dampak bagi industri pelayaran. Bahkan untuk memanfaatkan momentum ini, sejumlah perusahaan akan menambah armada kapal pengangkut batubara di tahun ini. 

Direktur PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), Rudy Sutiono mengatakan dampak kenaikan harga batubara dan produksi batubara berdampak pada meningkatnya kinerja TPMA. Aktivitas ekspor dan domestik cukup banyak. Adapun harga angkutan naik sekitar 5% hingga 10%. 

"Dampak positifnya sudah tercermin dari kinerja di semester I 2021 yakni laba bersih sudah US$ 2 juta, sama seperti laba bersih di sepanjang 2020," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (24/8). 

Baca Juga: Perkuat posisi di industri pelayaran, Sillo (SHIP) akusisi 30% saham Petrocean Indo

Rudy mengungkapkan saat ini utilisasi kapal TPMA sekitar 95%. Memang tidak 100% karena ada beberapa yang sedang pemeliharaan rutin atau docking. 

Tren meningkatnya permintaan terhadap kapal pengangkut batubara diproyeksikan Rudy akan berlanjut hingga akhir tahun ini. Maka dari itu, dia berharap dampaknya akan meningkatkan laba bersih TPMA 1,5 - 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. 

Seiring dengan momentum ini, TPMA berencana untuk menambah empat kapal tongkang ukuran 300 feet hingga 330 feet. Rudy mengakui, saat ini pihaknya masih mencari kapal yang cocok. "Targetnya kalau bisa tahun ini bisa membeli dua hingga tiga set tug boat dan tongkang," ujarnya. 

 

Katalis positif dari kenaikan produksi batubara juga dirasakan  PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR). 

Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia mengatakan, target produksi batubara naik, dan harga yang naik memberikan efek positif pada perusahaan. Menurutnya, pemain batubara punya daya jual yang bagus dan semakin membutuhkan jasa pengapalan yang baik serta mampu membayarnya dengan rate yang bagus juga. 

"Sampai dengan akhir tahun ini, kami melihat trennya masih menunjukkan pergerakan ke arah positif, sehingga optimistis akan ada kontribusi yg lebih baik dari sektor pengangkutan batubara," jelasnya saat dihubungi terpisah. 

Baca Juga: Wintermar (WINS) akan private placement 9,58% dari modal disetor

Di tahun ini, SMDR akan menambah kapal pengangkut curah kering yang juga digunakan salah satunya untuk pengapalan batubara. Dia bilang, saat ini rencana tersebut sedang dalam proses. 

Setali tiga uang, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) melihat tren industri batubara yang sedang cemerlang dapat mengerek pendapatannya di tahun ini. 

 

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama Transcoal Pacific, Richard Talumewo memprediksi pertumbuhan kinerja TCPI 20% hingga 30% yoy di sepanjang 2021. Keyakinan ini muncul karena pihaknya memproyeksikan angkutan ke pasar luar negeri di tahun ini bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat terutama untuk angkutan batubara. 

Namun selain batubara, pihaknya juga fokus pada pengangkutan  nikel dan bahan bakar. "Kami juga fokus untuk kontrak yang ada," ujarnya.  

Pada tahun ini, TCPI berencana menambah enam unit armada milik sendiri. Perinciannya, dua unit penambahan armada sudah direalisasikan pada bulan April 2021 lalu. Selanjutnya akan ada tambahan dua unit pada bulan Juni atau Juli. Lalu, dua unit lainnya akan direalisasikan pada akhir 2021 atau setidaknya di awal tahun 2022. Dana yang disiapkan untuk penambahan kapal sekitar US$ 22,5 juta.

Selanjutnya: Transcoal Pacific (TCPI) meraih kontrak anyar Rp 27 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×