Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
Pemerintah sebelumnya lewat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan agar ada stimulus berupa pembebasan bea masuk impor untuk komponen otomotif.
Menurut AISI, jika relaksasi tersebut dapat direalisasikan akan sangat membantu industri ini, dimana kaitannya industri komponen otomotif akan sangat bergantung membeli bahan baku dengan dolar Amerika Serikat (AS). Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang anjlok, hal tersebut menambah beban produksi komponen.
Baca Juga: Kemenperin usul stimulus untuk industri otomotif di tengah pandemi covid-19
Sementara perusahaan pabrikan motor enggan menaikkan harga jual kendaraan di tengah pandemi ini, sebab khawatir daya beli belum stabil dan makin memberatkan konsumen. Salah satu produsen motor terbesar Indonesia ialah PT Astra Honda Motor, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu punya kapasitas terpasang 5,8 juta unit per tahunnya.
Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communication ASII mengatakan seluruh pabrikan otomotif Astra baik roda dua maupun roda empat tetap beroperasi. "Tetapi jumlahnya saja yang disesuaikan dengan situasi saat ini (wabah covid-19)," ujarnya, Rabu (8/4).
Sayangnya manajemen belum dapat merinci besaran penurunan produksi motor di tahun ini. Dari segi penjualan, tahun lalu penjualan motor Honda mencapai 4,9 juta unit atau menguasai pangsa pasar domestik sekitar 76,5% dengan pertumbuhan 3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Produksi mobil nasional juga tak kebal dari pandemi virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News