kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi gula PTPN III turun 28,5% tahun ini


Kamis, 08 November 2018 / 22:33 WIB
Produksi gula PTPN III turun 28,5% tahun ini


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi gula PT Perkebunan Nusantara III (Persero) saat ini menurun. Penurunan produksi sebesar 28,5% pada tahun ini dengan volume 700.000 ton, tahun lalu produksi sebesar 900.000 ton. Hal ini dinilai akibat masalah pengaruh pergeseran musim di Indonesia.

“Produksi gula holding tahun ini turun 200.000 ton. Ini memang karena anomali cuaca sehingga memang turun produksinya dari tahun lalu 900.000 ton,” kata Direktur Utama Holding PTPN III Dolly Pulungan kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).

Selain masalah cuaca, Dolly menilai hal ini juga akibat gula rafinasi yang terserap dipasaran dalam jumlah besar. Mengakibatkan gula lokal melorot penjualannya.

“Tapi karena memang kondisi alam dan juga karena ketertarikan petani tanam tebu berkurang, karena rembesnya raw sugar (gula rafinasi) ke pasar, sehingga gula petani tertekan,” jelasnya.

Dolly menegaskan bahwa saat ini hasil giling tebu tebu terbanyak adalah PTPN X dan XI. Sayangnya stok tebu sejauh ini sudah habis.

“Yang penting ke depannya petani lebih baik, sekarang PTPN sudah giling semua dan yang paling banyak adalah PTPN X dan XI, dan stok lama sudah habis,” ungkapnya.

Saat ini luas lahan tebu adalah 160.00 ha, rencananya PTPN X dan XI akan melakukan perluasan lahan sebanyak 40.000 ha, atau tahun 2019 lahan tebu adalah 200.000 ha.

Untuk pendapatan tahun ini Dolly menyebutkan bahwa menargetkan Rp 45 triliun untuk PTPN III tahun 2019. Atau naik dari tahun lalu sebesar 26,6% yakni Rp 33 triliun. Jumlah pendapatan terbesar ini didominasi dari tanaman sawit sebesar 70%.

Sedangkan untuk ekspor CPO (Crude Palm Oil) untuk tahun 2018 adalah 300.000 ton sedangkan untuk tahun 2019 adalah 2 juta ton dengan target produksi tahun 2019 adalah 3,5 juta ton atau naik dibanding tahun ini 34,2 % yaitu 2,3 juta ton.

“Kita sudah replanting dan tanam sawit. Tahun depan target pendapatan kita di atas Rp 50 triliun,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×