kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi gula tujuh BUMN meleset dari target


Selasa, 03 Juli 2012 / 07:55 WIB
Produksi gula tujuh BUMN meleset dari target
ILUSTRASI. Suka ngebut? Intip harga sepeda balap Pacific Factor 3.0 terkini (Juni 2021)


Reporter: Handoyo, Muhammad Yazid | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Target produksi gula tujuh badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang gula tahun ini tampaknya sulit tercapai. Menurut perhitungan sementara, dari target produksi gula sebanyak 1,84 juta ton tahun ini, ketujuh BUMN tersebut hanya mampu menghasilkan gula sebanyak 1,49 juta ton atau 79,25% dari target hingga selesai musim giling tebu yang jatuh Oktober nanti.

Muhamad Zamkhani, Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN bilang, tidak tercapainya target itu karena selama lima tahun ini banyak petani mengubah lahan tebu menjadi kebun karet dan singkong. "Bukan milik perusahaan tapi masyarakat," katanya, Senin (2/7).

Menurutnya, jika pada 2007 luas lahan tebu 301.001 hektare (ha), pada 2011 telah menyusut menjadi 282.349 ha. Untuk meningkatkan produksi tahun depan, pihaknya akan melakukan perluasan lahan tebu 1.530 ha.

Perluasan ini merupakan bagian dari target perluasan lahan tebu pemerintah 312.948 ha tahun 2013. Selain penurunan luas lahan, rendahnya produksi gula perusahaan gula pelat merah ini juga karena sengketa lahan. Tercatat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, VII, dan XIV saat ini bermasalah dengan masyarakat sekitar perkebunan.

Bhatara Moeda Nasution, Direktur Utama PTPN II mengatakan, konflik lahan antara perusahaan dan warga membuat produksi gula di PG Sei Semayang turun menjadi 16.394 ton dari tahun lalu yang sebanyak 22.007 ton.

Selain konflik dengan warga, penurunan produksi juga karena tidak tercapainya target rendemen yang dipatok sebesar 6,5%. Dari dua PG milik PTPN II yaitu PG Sei Semayang dan PG Kwala Madu hanya mencapai rendemen 5,85%. "Estimasi kami hingga tutup penggilingan, produksi hanya 86,5% dari target 55.900 ton," kata dia.

Namun tidak semua produksi BUMN gula turun. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menargetkan produksi gula sebanyak 380.000 ton tahun ini, naik 10.000 ton dari tahun lalu yang sebanyak 370.000 ton. Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI mengatakan, jika tahun lalu rendemen gula perusahaannya rata-rata 7% kini lebih baik dan meningkat menjadi rata-rata 7,5%.

Sony Soediastanto, Sekretaris Perusahaan PTPN VII juga berharap peningkatan produksi gula sebanyak 29,2% tahun ini menjadi 142.167 ton dari 110.000 ton tahun lalu. "Rendemen tahun ini meningkat 8,3% dibandingkan tahun lalu 7,5%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×