kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi ikan budidaya terancam cuaca


Kamis, 09 Februari 2017 / 12:15 WIB
Produksi ikan budidaya terancam cuaca


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai curah hujan yang tinggi berpotensi menurunkan produksi perikanan budidaya pada tahun ini. Sebagai gambaran, pada tahun 2016 lalu, produksi ikan budidaya hanya sekitar 16 juta ton turun 10% dari realisasi produksi tahun 2015 sebesar 17,9 juta ton.

Tak ingin kondisi ini terulang, maka KKP menyiapkan jenis ikan budidaya yang toleran terhadap cuaca hujan. Apalagi tahun ini target produksi perikanan budidaya yang diusung KKP mencapai 21,9 juta ton.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, komoditas andalan untuk mencapai target produksi ini antara lain ikan lele dan nila. "Ikan-ikan yang kebal terhadap hujan ini ditargetkan dapat melindungi produksi dari ancaman perubahan iklim atau perpanjangan waktu hujan," ujarnya, Rabu (8/2).

Slamet mengatakan, pada tahun ini, dari target 21,9 juta ton, sekitarĀ  60% berasal dari produksi rumput laut, kemudian disusul kakap putih yang ditargetkan produksinya mencapai sekitar 15.000 ton atau hampir dua kali lebih tinggi dari produksi tahun lalu sebesar 8.000 ton. KKP juga fokus pada pengembangan udang dan sejumlah komoditas produk perikanan lainnya.

Ia bilang, bila target produksi tersebut tercapai, nilainya mencapai sekitar Rp 100 triliun. Nilai ini jauh lebih tinggi dari penjualan ikan budidaya tahun lalu yang diprediksi mencapai Rp 95 triliun.

Selain mengandalkan komoditas ikan yang kebal terhadap hujan, upaya melindungi produksi perikanan budidaya dilakukan dengan merevitalisasi keramba jaring apung (KJA) dengan mengisi jaring tersebut dari ikan-ikan yang berasal dari bantuan pemerintah, salah satunya adalah ikan kerapu.

Dengan cara seperti itu, produksi perikanan budidaya pada tahun ini bisa tercapai sesuai target.

Budiprawira Sunadim, Presiden Direktur PT Gani Arta Dwitunggal, salah satu pelaku bisnis perikanan budidaya mengatakan sulit untuk meningkatkan produksi ikan budidaya tahun ini.

Kesulitan pebudidaya ikan adalah regulasi yang menghambat dari pemerintah. Menurutnya, setelah pemerintah membatasi kapal angkut asing ke wilayah budidaya, praktis bisnis ikan budidaya tanah air melesu.

Ia bilang sejak lama perusahaanya sudah melayani lebih dari 15.000 unit jaring tersebar di seluruh wilayah tanah air, namun kini lebih dari separuh tidak berproduksi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×