Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mempercepat masa tanam jagung pada tahun 2015 ini untuk mengantisipasi kebutuhan industri pakan. Apalagi per November 2015 lalu hujan sudah mulai turun.
Maka itu, program penambahan lahan baru tanaman jagung seluas 1 juta hektar sudah mulai bisa ditanam. Sebelumnya, program ini terkendala akibat El Nino yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kemtan Maman Suherman mengatakan, penanaman jagung tahun ini diharapkan meningkat dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data yang dirilis Kemtan, produksi jagung tahun 2015 sebesar 20.313.731 ton dan ditargetkan akan meningkat menjadi 21.353.794 ton, dan terus meningkat dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2019 mencapai 24.700.000 ton.
Untuk tahap awal, Kemtan lebih fokus memenuhi kebutuhan industri pakan dalam negeri. Sebab belakangan ini, industri pakan kerap mengeluhkan kurangnya pasokan dalam negeri yang menyebabkan angka impor jagung masih tinggi.
"Sekarang prospek tanaman jagung bagus. Apalagi sekarang kita sudah masuk masa tanam karena sudah musim hujan," ujar Maman kepada KONTAN, Kamis (4/12).
Ia mengatakan, Kemtan juga mendorong sejumlah daerah untuk segera merealisasikan penanaman jagung pada akhir tahun ini. Menurut Maman, sejumlah daerah sudah mulai menanam jagung pada bulan November, antara lain di Sulawesi, Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya.
Kemtan juga menargetkan perluasan lahan jagung pada tahun 2016. Kemtan menargetkan luas tanam jagung sebesar 4,372,238 ha, sementara luas panen sebesar 4,153,627 ha dan tingkat produktivitas 51,41 per ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













