kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi karet Kirana Megatara anjlok 30%


Kamis, 06 Agustus 2015 / 15:54 WIB
Produksi karet Kirana Megatara anjlok 30%


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pelemahan ekonomi global berdampak terhadap kinerja perusahaan berbasis komoditas ekspor. Seperti dialami produsen karet alam terbesar di Indonesia PT Kirana Megatara.

Produksi Kirana mengkerut lantaran disebabkanya berkurangnya permintaan di pasar ekspor. Hingga Juni 2015, produksi karet Kirana hanya 180.000 ton atau turun 30% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 250.000 ton.

Sementara produksi Kirana sampai bulan Juli telah mencapai 220.000 ton atau naik 40.000 ton selama sebulan. Selain karena sepinya permintaan pasar ekspor, produksi juga menyusut karena berkurangnya pasokan karet di tingkat petani.

Presiden Direktur Kirana Martinus S. Sinarya mengatakan, permintaan karet alam, khusus dari China yang merupakan tujuan ekspor terbesar Kirana terus menurun. "Sementara sebagian besar petani karet alih profesi karena turunnya harga karet yang cukup lama dan tidak menutup biaya hidup mereka," ujar Martinus kepada KONTAN, Kamis (6/8).

Dengan menurunnya pasokan karet, Kirana mengaku terpaksa mengurangi shift kerja di pabrik-pabrik dari tiga shif menjadi dua shif. Tahun ini, Kirana juga menurunkan target produksi 20% dari tahun lalu yang mencapai 500.000 ton. Untuk tahun ini, produksi ditargetkan sekitar 400.000 ton.

Martinus optimistis, target itu bisa dicapai dalam lima bulan ke depan. Untuk mengejar target, Kirana pun gencar melakukan penyuluhan kepada petani agar mereka tetap mau menyadap karet dan tidak alih profesi.

Selama ini, Kirana membeli karet langsung dari petani sesuai harga pasar. Sampai saat ini, harga karet di pasar dunia kembali jatuh. Di mana pada pekan ini, harga karet alam di pasar global berada rata-rata di kisaran US$ 1,37 per kilogram (kg), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sempat menyentuh angka US$ 1,6 per kg-US$ 1,7 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×