Reporter: Gloria Haraito | Editor: Test Test
MUARA TEWEH. Produksi kayu bulat hasil tebangan perusahaan pemegang izin usaha pengusahaan hasil hutan kayu dan hak pengusahaan hutan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, hingga 2011 Juni lalu mencapai 40.543,36 meter kubik (m3) atau 6.242 batang.
"Kayu hasil produksi sejumlah perusahaan itu terdiri atas jenis meranti, rimba campuran dan kayu indah," kata Rumsyah Bagan, Kepala Bidang Bina Produksi Kehutanan pada Dinas Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barito Utara, seperti dikutip Antaranews.com, Senin (11/7).
Ribuan kayu bulat itu merupakan hasil tebangan perusahaan di kawasan hutan produksi terbatas (HPT) dan hutan produksi (HP). Beberapa perusahaan di kawasan itu antara lain PT Austral Byna, PT Indexim Utama Corp, PT Sindo Lumber, PT Purwa Permai, PT Meranti Sembada, dan PT Bina Multi Alam Lestari.
"Meski jumlah perusahaan yang bergerak di sektor perkayuan ini mencapai puluhan, saat ini hanya enam investor yang masih memproduksi kayu bulat," lanjutnya.
Tahun ini, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara menargetkan produksi kayu dari berbagai jenis mencapai 292.275 m3. Target ini sudah termasuk izin rencana kerja tahunan (RKT) bagi 373 m3 kayu ulin (eusideroxylon zwageri).
Pemkab Barito Utara mengeluarkan izin RKT kayu ulin ini untuk memenuhi kebutuhan kayu dalam proyek pemerintah dan masyarakat di daerah itu. "Kami harap kelangkaan kayu ulin di pasar dapat diatasi," kata Rumsyah.
Sekadar catatan, produksi kayu di Barito Utara pada tahun 2010 mencapai 268.784,84 m3 atau sekitar 50.000 batang. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2009 yang sebanyak 257.213 m3 atau 49.640 batang.
Ella Syafputri/Antaranews.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News