CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Produksi Kopi di Indonesia pada 2024 Diproyeksikan Naik


Minggu, 10 Desember 2023 / 14:24 WIB
Produksi Kopi di Indonesia pada 2024 Diproyeksikan Naik
ILUSTRASI. Petani memanen kopi di perkebunan kawasan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu (2/12). Produksi Kopi di Indonesia Tahun Depan Diproyeksikan akan Naik


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi kopi di Indonesia pada tahun depan diproyeksikan mengalami kenaikan. Produksi kopi yang besar ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan kopi di dalam negeri, di samping masih mengimpor kopi dari Vietnam.

Irwan SP, seorang petani kopi Lampung mengatakan dampak kemarau panjang 2023 sangat positif bagi pembuahan kopi petani dan dapat dipastikan panen kopi pada Mei sampai dengan Oktober 2024 akan naik cukup besar apabila dibandingkan dengan panen kopi 2023.

Irwan menjelaskan, meski terjadi panen yang cukup besar, Indonesia masih membutuhkan impor kopi dari Vietnam. Impor kopi akan tetap dilakukan terutama oleh industri-industri makanan yang berbahan baku kopi.

"Harga kopi Vietnam lebih murah dari kopi Indonesia, jadi pertimbangan cost," kata Irwan saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/12).

Baca Juga: Bagi yang Berusia 40 Tahun ke Atas, Pantang Makan 10 Makanan Ini

Ia menuturkan, untuk meningkatkan produksi kopi di Indonesia salah satunya perlu dilakukan kepada petani yaitu pelatihan sistem budidaya yang paling menguntungkan petani.

"Pola lama yang selama ini dipakai oleh pemerintah dan petani terbukti masih tidak mampu meningkatkan produksi kopi petani," ungkapnya.

Irwan berharap tahun depan hasil panen kopi yang meningkat dan harga tetap bertahan di kisaran Rp 35.000 - Rp 40.000 per kilogram.

Senada, Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) sekaligus Kopi Expert dan Global Coffee Trader, Moelyono Soesilo memprediksi pada semester I-2024 produksi kopi akan membaik.

Menurut Moelyono, impor kopi saat ini masih diperlukan untuk menutup kekurangan kebutuhan kopi di dalam negeri apabila terjadi penurunan produksi atau gagal panen.

Baca Juga: Minum Kopi Bisa Bikin Muka Jerawatan?

"Tetap mengutamakan kopi dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan, apabila terjadi penurunan produksi atau gagal panen, maka untuk menutup kekurangan kebutuhannya dengan impor," ujar Moelyono saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/12).

Untuk diketahui, mengacu data impor komoditas pangan tertentu yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS), impor kopi pada Januari 2023 sebanyak 1,41 juta kilogram, naik 81,14% dibanding Januari 2022 dan naik 102,63 dibanding Desember 2022.

Kopi impor pada awal tahun ini paling banyak didatangkan dari Vietnam dengan volume sebesar 981,94 ribu kilogram. Catatan impor itu naik hingga 53.324,7% YoY atau naik sebesar 2.318,94% MtM.

Baca Juga: Emiten Ramai Bentuk Entitas Usaha Baru & JV, Ini Rekomendasi Saham yang Layak Koleksi

Setelah itu, impor kopi terbesar selanjutnya dari Brasil sebanyak 115,2 ribu kilogram atau turun 81,23% YoY dan turun 72,22% MtM, Malaysia 64,02 ribu kilogram atau turun 20,66% MtM dan naik 37,56% YoY dan dari Swiss 5,27 ribu kilogram atau naik 1.658,00% YoY dan naik 44,26% MtM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×