Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Theng Hoe Sioe mengatakan dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan pada tahun ini tidak berdampak pada produksi kopi tahun ini. Namun, dampak kekeringan tersebut akan dirasakan pada produksi kopi tahun depan.
Menurut Theng, musim panen kopi tahun ini telah lewat pada bulan Juni dan Juli lalu. Dengan begitu, anomali cuaca tahun ini akan dirasakan pada produksi kopi tahun depan. "Untuk produksi kopi tahun ini hampir sama dengan tahun lalu dan tidak terkena dampak El Nino," ujar Theng kepada KONTAN, Kamis (23/7).
Ia menuturkan dampak El Nino tahun ini akan sangat terasa pada tanaman kopi yang ditanam diketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sebab tanaman tersebut berada di dataran rendah yang rentan terkena dampak kekeringan. Sementara tanaman kopi yang berada di atas 600 mdpl, masih bisa berproduksi meskipun tidak maksimal.
Theng memprediksi, bila tahun ini El Nino masuk level moderat, maka potensi kerusakan atau gagal panen kopi bisa mencapai 20% hingga 30%. Sementara bila kondisi kekeringannya sangat parah, maka potensi kerugian bisa mencapai 40% dari total produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News