kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi mesin cuci di Indonesia terus meningkat


Senin, 24 Juni 2019 / 17:37 WIB
Produksi mesin cuci di Indonesia terus meningkat


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Permintaan mesin cuci (washing machine) dalam negeri terus mengalir deras. Oleh karena itu para produsen mesin cuci terus meningkatkan kemampuan produksinya. Seperti misalnya Sharp yang kabarnya akan ekspansi.

Sebelumnya, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Janu Suryanto menyampaikan Sharp akan merelokasi pabrik mesin cuci dari Thailand ke pabrik yang ada di Karawang International Industrial City (KIIC). Rencananya, peresmian ekspansi pabrik Sharp akan dilakukan bulan depan. "Total investasinya ratusan miliar," kata Janu beberapa saat lalu.

Andry Adi Utomo, Senior General Manager National Sales PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) mengkonfirmasi bahwa kabar tersebut benar. Hanya saja dirinya belum mau memberikan keterangan kapasitas produksi maupun nilai investasinya. "Nanti akan launching awal bulan Juli dan produksi untuk mesin cuci satu tabung auto," kata Andry kepada KONTAN, Senin (24/6).

Adapun saat ini Sharp telah memproduksi mesin cuci dua tabung dengan kapasitas 1,5 juta setahun. Andry mengaku saat ini permintaan (demand) dalam negeri sekitar 4 juta setahun. "Tapi saat ini di Indonesia rasio kontribusi untuk mesin cuci twin tube sebesar 70% dan untuk full auto mencapai 30%. Beda-beda tiap negara," jelas Andry.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Subroto mengatakan penjualan elektronik domestik berpotensi bangkit dengan estimasi pertumbuhan 10%. Hal tersebut salah satunya ditopang oleh perbaikan daya beli masyarakat.

Selain itu, inovasi yang dilakukan sejumlah pemain elektronik nasional juga menjadi faktor lain yang turut mendorong bergairahnya pasar elektronik domestik.

Produk elektronik saat ini makin inovatif, sehingga merangsang minat beli konsumen. Contohnya saat ini telah dijual smart TV; mesin cuci dengan teknologi UV; bahkan smart AC.

Iffan Suryanto, President Director Electrolux Indonesia menjelaskan tahun ini menargetkan ingin mempertahankan market share mesin cuci frontload dan menjadi pemain utama di kategori cooking.

Untuk itu ada tiga strategi yang diterapkan dalam menghadapi kompetisi. Pertama, penetrasi pasar. Kedua, lebih banyak menghadirkan inovasi produk yang menjawab kebutuhan konsumen. Ketiga, memberikan pengalaman dalam menggunakan produk Electrolux yang g lebih menarik melalui teknologi terkini.

Saat ini produk dari Electrolux masih impor dari Thailand, China, dan Eropa. Meski demikian, Electrolux berencana untuk produksi alat elektronik di Indonesia. "Kami akan luncurkan produk baru tahun ini seperti kompor tanam, mesin cuci dan kulkas," kata Iffan kepada KONTAN pekan lalu.

Sekadar info, saat ini ini produk dari Electrolux masih impor dari Thailand, China, dan negara Eropa. Namun manajemen Electrolux memiliki rencana untuk produksi alat elektronik di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×