kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi naik, harga jagung dunia turun


Kamis, 13 Desember 2012 / 11:10 WIB
Produksi naik, harga jagung dunia turun
ILUSTRASI. Resmi diperkenalkan dengan kamera 50MP, harga HP Vivo Y21s hanya Rp 2 jutaan


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tidak hanya harga beras yang mencatat penurunan harga di pasar komoditas dunia. Harga jagung pada perdagangan Rabu (12/12) ikut turun setelah Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) melaporkan adanya kenaikan produksi jenis biji-bijian termasuk beras.

Harga jagung pada perdagangan kemarin itu turun ke titik terendah selama tiga pekan terakhir. Harga Jagung untuk kontrak Maret turun 0,3% menjadi US$ 7,25 per bushel. Sementara itu, sepanjang tahun 2012 ini, harga jagung sudah naik 11.5%.

Sementara itu, harga kedelai naik 22.9% dan gandum juga ikut naik 21.8%. Dalam laporan USDA, hasil panen tanaman jagung di China naik 4% dari bulan lalu. Selain itu, China juga melaporkan kenaikan produksi gandum 2%.

Sementara itu, harga jagung nasional yang dicatat oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ikut turun pada perdagangan kemarin (12/12). Harga jagung di Gorontalo tercatat sebesar Rp 2.113 per kilogram (kg) atau turun. Rp 67 dibandingkan harga sehari sebelumnya.

Namun, harga jagung sepanjang tahun ini sudah naik Rp 80 per kg atau naik 3,93%. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, produksi jagung Indonesia tahun 2012 berdasarkan angka ramalan I mencapai 18,95 juta ton berupa jagung pipilan kering.

Produksi ini naik menjadi 1,30 juta ton atau naik 7,38% dibandingkan realisasi produksi jagung 2011 yang mencapai 17,64 juta ton. Perkiraan kenaikan produksi jagung 2012 didasarkan pada angka ramalan (aram) I, yang merupakan realisasi produksi jagung secara nasional yang telah dicapai selama Januari-April 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×