Reporter: Herlina KD | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini tak selamanya membuat produksi komoditas turun. Produksi tanaman singkong misalnya, tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca buruk ini. Alhasil, target produksi singkong dari Kementerian Pertanian pun bakal tercapai.
Sekretaris Asosiasi Petani Singkong Indonesia (APSI) Rhomy Irawan mengatakan cuaca ekstrim tidak banyak mengganggu produksi tanaman singkong. "Produksi justru terus meningkat dari tahun ke tahun. Target produksi tahun ini 22,85 juta ton bisa tercapai," ujarnya kepada KONTAN Selasa (21/12).
Ia menambahkan, jika dilihat trennya, dari tahun ke tahun produksi singkong terus bertambah. Tingkat produktifitasnya juga terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, tahun 2008 lalu produksi singkong nasional mencapai 21,75 juta ton dan meningkat menjadi 22,04 juta ton pada tahun 2009. Tingkat produktifitasnya juga terus meningkat dari 180,57 kuintal per hektare di tahun 2008 menjadi sekitar 189,86 kuintal per hektare tahun 2009.
Peningkatan produksi singkong ini, kata Rhomy tidak terlepas dari adanya faktor eksternal, seperti adanya gerakan diversifikasi tanaman pangan agar tidak terfokus pada komoditas beras. Pemerintah juga telah memberikan iming-iming berupa insentif bagi petani atau investor yang mau membudidayakan singkong. Sehingga, "Petani mulai beralih ke komoditas singkong dan investor mulai melirik investasi di komoditas ini," jelas Rhomy.
Catatan saja, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian berencana menggenjot divesifikasi sumber pangan masyarakat, salah satunya singkong. Ini sesuai dengan gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Agar masyarakat mau membudidayakan singkong alias ubi kayu, Kementerian Pertanian bakal memberi banyak insentif.
Seperti ditulis KONTAN, beberapa waktu lalu Kepala Pusat Kosumsi dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian Mulyono Machmur bilang, insentif itu antara lain anggaran Rp 2 juta per desa untuk merangsang agar warga mau menanam ketela pohon di pekarangan rumahnya. Program ini akan dilakukan di 4.000 desa pada 2011 mendatang. Setiap desa juga akan diberikan alat untuk mengubah singkong menjadi tepung dengan anggaran Rp 6,5 juta per desa. Total anggaran tahun depan yang disiapkan Kementerian Pertanian mencapai Rp 203 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News