Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Resesi yang melanda negara-negara tujuan ekspor di Eropa dan Amerika Serikat (AS) tak menyurutkan rencana PT Sumi Indo Kabel Tbk untuk memperbesar kapasitas produksi. Buktinya, pada semester I 2012, produsen kabel berkode saham IKBI ini baru saja menambah satu lini mesin produksi baru.
Presiden Direktur Sumi Indo Kabel, Takahisa Hiura menuturkan, mesin baru tersebut telah beroperasi sejak paro pertama tahun ini. Nah, berkat mesin baru itu, Sumi Indo Kabel berhasil mengerek kapasitas produksi kabel menjadi berkisar 1.400 ton-1.500 ton per bulan.
Sebelumnya, kapasitas produksinya hanya sekitar 1.300-1.400 ton per bulan. "Kami menargetkan kenaikan kapasitas produksi tahun ini sekitar 10%-20%, berbanding lurus dengan target penjualan kami," papar Takahisa usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (10/9).
Untuk membeli mesin baru itu, Sumi Indo Kabel sudah menghabiskan hampir seluruh anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang mencapai sekitar US$ 3 juta-US$ 4 juta. Belanja modal tersebut berasal dari induk usahanya yang bermarkas di Jepang, yaitu Sumitomo Corporation.
Perbesar pasar lokal
Bukan tanpa alasan Sumi Indo Kabel menambah kapasitas produksi, meski pasar ekspor sedang lesu. Maklum, perseroan tersebut berniat terus memperbesar pangsa pasar domestik.
Kata Takahisa, tambahan produksi yang dihasilkan mesin baru itu akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Kami sudah berkomitmen dengan perusahaan-perusahaan Jepang yang akan berekspansi ke Indonesia," ungkapnya.
Niat Sumi Indo Kabel untuk memperbesar pangsa pasar di dalam negeri sudah mulai terlihat realisasinya. Tahun lalu, perbandingan penjualan untuk pasar domestik dan ekspor sudah mencapai 32% berbanding 68%. Padahal, tahun sebelumnya, porsi penjualan domestik hanya 25%, sementara ekspor mencapai 75%.
Namun demikian, meski fokus ke penjualan dalam negeri, Sumi Indo Kabel tetap mencari cara demi menjaga penjualan ekspornya tidak jeblok. Selama ini, perseroan rutin mengekspor kabel ke Jepang, Asia Tenggara, Eropa, dan AS. Tapi, karena kondisi ekonomi Eropa dan AS belum juga pulih, perseroan akhirnya membidik pasar baru ke Amerika Latin sejak akhir tahun lalu.
Berkat strategi memperluas pasar itu pula, Sumi Indo Kabel masih mampu menorehkan pertumbuhan kinerja. Laporan keuangan tahunan yang berakhir 31 Maret 2012 menunjukkan, perusahaan berhasil mencatat kenaikan penjualan sebesar 15% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 1,41 triliun. Adapun, sepanjang tahun ini, Sumi Indo Kabel mengincar peningkatan penjualan hingga 20%.
Hanya saja, perusahaan memperkirakan, laba tahun ini bakal turun. Padahal, hingga 31 Maret 2012, perseroan tercatat meraup laba sebesar Rp 31,98 miliar, atau melonjak hampir 600% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang cuma Rp 4,6 miliar.
Menurut Takahisa, laba terancam turun karena ada kecenderungan kenaikan bahan baku kabel, yaitu tembaga, baja, aluminium, dan plastik. Terutama plastik untuk isolasi dan selubung luar yang harganya bisa naik lebih dari 70%.
Kendala lain adalah kompetisi yang ketat, sehingga memaksa perusahaan menurunkan harga jual. Sayangnya, dia menolak merinci besaran penurunan harga jual produk.
Sekadar catatan, Sumi Indo Kabel memproduksi variasi kabel mulai dari konduktor, kabel listrik dan kabel kontrol, serta kabel telekomunikasi dan kabel serat optik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News