Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Curah hujan yang tinggi serta serangan hama membuat produksi teh PT Mitra Kerinci melorot hingga 50%. Jika setiap harinya Mitra Kerinci mampu memproduksi teh sebanyak 70 ton setiap hari. Namun selama 3 bulan, Mitra Kerinci hanya memproduksi 35 ton teh setiap hari.
Agung Primantono Murdanoto, CEO Mitra Kerinci mengatakan, kondisi iklim awal tahun merugikan Mitra Kerinci dalam memproduksi teh. Kebakaran yang terjadi di Pekan Baru, Riau turut mempengaruhi produksi teh. Plus, serangan hama empoasca yang menyerang teh sehingga kualitas teh menurun.
Alhasil, produksi teh Mitra Kerinci turun dari setiap harinya bisa mencapai 60 ton - 70 ton menjadi 30 ton - 35 ton setiap hari. Ditengah penurunan produksi, permintaan akan teh justru sedang tinggi-tingginya. Apalagi untuk produk teh hijau.
"Industri minuman kemasan teh saat ini sedang marak. Sehingga permintaannya juga tinggi. Kami kewalahan untuk pemenuhan kebutuhan karena awal tahun produksi kami justru turun," kata Agung pada Rabu (30/4).
Produksi teh yang melorot membuat Mitra Kerinci fokus pada kebutuhan teh dalam negri. Setelah produksi kembali normal barulah ekspor teh kembali dibuka.
Pada Juni rencananya, Mitra Kerinci akan kembali ekspor teh hitam ke Taiwan, Malaysia dan Singapura. Sambil juga berencana untuk memasuki pasar ekspor teh di Eropa dan Timur Tengah. Dari target produksi teh mencapai 5.000 ton, porsi untuk ekpor sebesar 750 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News