kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi tiga tanaman pangan ini terhambat pupuk


Selasa, 01 Juli 2014 / 19:19 WIB
Produksi tiga tanaman pangan ini terhambat pupuk
ILUSTRASI. Setelah Warren Buffett meninggal dunia, kemungkinan sebagian dari kekayaannya akan didistribusikan kepada setiap anak di planet ini. REUTERS/Scott Morgan


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Produksi tanaman pangan dalam negeri seperti padi, jagung dan kedelai sulit terdongkrak tinggi seperti yang diharapkan. Selain disebabkan oleh karut marutnya porsoalan di sektor hulu, permasalahan pasca panen juga dikeluhkan oleh para petani.

Winarno Tohir Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengatakan, selain faktor bencana alam, perkiraan tidak tercapainya target produksi untuk ketiga komoditas tersebut adalah persoalan distribusi dan harga pupuk yang tinggi.

Pemasaran yang sulit, karena rantai penjualan produk yang terlalu panjang turut mempengaruhi produksi. "Tata niaga pasar yang ada sekarang juga mempengaruhi, walau harga bagus tapi kalau akses pasar kurang akan sama saja," kata Winarno, Selasa (1/7).

Sekretaris Jenderal Himpunan Perajin Tahu Indonesia (Hipertindo) Johanda Fadil menambahkan, persoalan mendasar yang mengakibatkan produksi kedelai tidak naik terlalu tinggi adalah jaminan pasar. "Meski ada beleid dari Kementerian Perdagangan, tetapi praktek dilapangan tidak terjadi," kata Johanda.

Sebelumnya, Rusman Heriawan Wakil Menteri Pertanian mengatakan, pemikiran impor beras tersebut sudah dapat dipikirkan dari saat ini agar memperkuat cadangan beras dalam negeri. Seperti diketahui, untuk menjaga pasokan setidaknya pada akhir tahun perum Bulog ditargetkan memiliki cadangan beras sebanyak 2 juta ton.

"Itu boleh aja dipikirkan dari sekarang tetapi ini bukan berarti arahnya kita mau impor, impor itu baru kita katakan impor kalau sudah ada eksekusinya, kan bagus kalau kita selalu berjaga-jaga," ujar Rusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×