kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Produsen air mineral bidik pasar nonritel


Senin, 03 Juli 2017 / 08:30 WIB
Produsen air mineral bidik pasar nonritel


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Persaingan bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) semakin ketat, seiring bertambahnya pemain di industri ini. Sebab itu, pelaku usaha di sektor ini kudu jeli menangkap peluang pasar khususnya nonritel, seperti hotel, restoran dan kafe (horeka).

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Air Minum dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan, segmen horeka bisa menjadi nilai tambah bagi keuntungan bisnis air kemasan. "Masing-masing produsen membidik pangsa pasar nonritel ini bervariasi antara 10%-50% dari total penjualan," katanya, kepada KONTAN, Minggu (2/7).

Tahun ini, Aspadin memproyeksikan pertumbuhan industri air mineral ini minimal 9%, terdorong bertambahnya jumlah penduduk. Rachmat bilang, pemain di bisnis air mineral terus berdatangan.

Kini, terdapat 900 pabrik air minum dalam kemasan dengan 2.000 merek dari skala kecil hingga besar. Mereka sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pemain baru seperti PT Singa Mas Indonesia (SMI), anak usaha dari Charoen Pokphand ini juga tidak mau menyia-nyiakan basahnya bisnis air mineral. Public Relations and Marketing Event Manager SMI Susanto Kadarusman menjelaskan, pihaknya masuk di segemen pasar horeka dengan brand Frozen. Produk yang dikemas dalam botol 600 ml, 1.500 ml dan galon 19 liter tersebut dipasarkan di kawasan komersial Jabodetabek dan sekitarnya.

Meski market share terbilang masih mini, Susanto mengklaim penjualan Frozen terus meningkat. "Produk ini sudah diekspor ke Papua Nugini," kata Susanto. SMI memiliki dua pabrik air minum kemasan di Cikande, Jawa Barat dan Pandaan, Jawa Timur.

Produsen air minum merk Nestle Pure Life, PT Akasha Wira Internasional Tbk, tak menampik sengitnya persaingan usaha saat ini. "Tapi kami optimistis, sebab punya brand yang sudah dikenal," kata Direktur Akasha Wira International Wisnu Adjie.

Saat ini pangsa pasar produk Nestle Pure Life hanya 3%. Namun melihat pasar yang membesar, emiten berkode ADES ini memasang pertumbuhan bisnis naik 15% tahun ini. Kapasitas produksi ADES 200.000 liter per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×