Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pembangunan properti yang makin marak, membuka peluang bagi bisnis bahan bangunan. PT Global Solusi Konstruksi misalnya, optimistis meluncurkan pelapis kedap air (waterproofing) merek TAM. Produk dipakai sebelum mengecat permukaan, atap, dan atau basement bangunan.
Edward Muljadi, Asisten Manajer Penjualan Global, produk anyar asal Australia ini dipasarkan di beberapa negara Asia. Ia optimistis produk TAM diterima pasar Indonesia. Soalnya sekarang pengembang berlomba membangun properti berkualitas, khususnya di perkantoran, pusat perbelanjaan, dan gedung tinggi.
Produk TAM baru masuk pasar ritel pada 2012. Global mematok harga jual TAM untuk permukaan antara Rp 300.000 - Rp 900.000 per kaleng ukuran 25 kilogram (kg). Sedangkan kristalisasi basement sekitar Rp 900.000 - Rp 1,65 juta per kaleng 20 kg.
Perusahaan menargetkan meraih penjualan Rp 3 miliar dari TAM sepanjang 2012. Untuk mencapai itu, Global juga mengembangkan kerjasama dengan pengembang lokal.
Ceruk bisnis bahan bangunan juga mendorong PT Bersama Bangun Persada (Mr. Safety) berinovasi. Setelah mengeluarkan Promatec Board Fire Protection System beberapa waktu lalu, perusahaan mengeluarkan Nano Fire Esxtinguisher (Nanex). Produsen memberikan solusi atas risiko kebakaran bangunan.
Nanex merupakan lembaran tipis menggunakan teknologi nano. Yaitu, terbuat dari jutaan mikro elemen zat aktif untuk memadamkan api akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Nanex bereaksi kalau suhu panas timbul dari api.
Menurut Direktur Mr. Safety, Hendrik Sutjiatmaja, Mr. Safety menjual setiap potong Nanex seharga Rp 250.000 - Rp 880.000, disesuaikan tempat pengaplikasian. Adapun target pasar Nanex korporat, ritel, perumahan, dengan segmen menengah ke atas di kota besar.
Menurut Hendrik, produk Mr. Safety belum memiliki pesaing saat ini. Dia menargetkan bisa menjual 500 unit Nanex hingga akhir tahun. Perusahaan berharap penjualan Nanex menyumbang 20% terhadap total sales Mr. Safety. "Tahun ini penjualan produk-produk Mr. Safety meningkat 30% dibandingkan tahun 2010," kata Hendry.
Ketua Umum Real Estat Indonesia, Setyo Maharso, berpendapat bisnis produk bahan bangunan cukup prospektif seiring sektor properti di Indonesia yang terus tumbuh, khususnya untuk kalangan menengah ke atas. "Karena harganya yang relatif masih mahal," kata Setyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News