kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produsen dan distributor laptop gali pasar B2B yang makin cerah pada 2021


Selasa, 30 Maret 2021 / 16:34 WIB
Produsen dan distributor laptop gali pasar B2B yang makin cerah pada 2021
ILUSTRASI. Calon pembeli melihat produk laptop yang dijual di pusat penjualan elektronik Harco mangga Dua, Jakarta, Senin (8/3/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Setali tiga uang, peluang ini turut dilihat PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) yang belum lama meluncurkan notebook merek Dynabook. Sharp Corp. makin serius menggarap pasar notebook setelah secara resmi mengakuisisi 100% Dynabook Inc. selaku anak usaha Toshiba yang fokus pada produk notebook dan juga laptop. Aksi korporasi ini rampung pada akhir Juni 2020 lalu. 

Harapannya, di bawah merek Sharp, Dynabook semakin agresif untuk memasuki pasar yang kian berkembang di masa pandemi ini khususnya di pasar notebook Indonesia.  Setelah meluncurkan lini produk pertamanya pada 17 Agustus 2020 lalu melalui produk Satellite tipe L-40 G , pada Februari 2021 Sharp Indonesia kembali  mengeluarkan Dynabook Satellite tipe C-40. Seluruh produk notebook ini masih diimpor. 

Seluruh line up notebook Sharp harganya di kisaran Rp 8 juta hingga Rp 16 juta yang menargetkan kelas menengah dan premium. Ke depannya Sharp juga akan memperluas pangsa pasar dengan masuk ke pasar notebook di bawah Rp 7 juta. 

Baca Juga: Ini strategi Mandom (TCID) perbaiki kinerja bisnisnya pada tahun 2021

Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan, Sharp berencana masuk ke semua peluang di segmen B2B. Tak hanya ke sektor swasta, Sharp akan masuk ke sektor pemerintahan lewat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), dan sektor pendidikan lewat Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPlah). 

"Di tahun 2021 salah satu produk yang akan kami tingkatkan performanya adalah produk notebook Dynabook, ke depannya kami akan menambah varian baru dan memperluas jaringan pendistribusian, salah satunya Sharp Indonesia akan  fokus untuk menaikkan kontribusi penjualan melalui kanal B2B dari 5-6% menjadi 15-20%.”, kata Andry. 

Adapun di tahun ini, Andry memproyeksikan segmen B2B yang akan lebih dominan adalah ke sektor swasta karena produk notebook SEID memiliki spesifikasi lebih ke bisnis enterprise

Selanjutnya: Barito Pacific (BRPT) alokasikan belanja modal hingga US$ 175 juta pada tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×