kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produsen pakan nilai harga jagung terlalu tinggi


Selasa, 17 Juni 2014 / 22:43 WIB
Produsen pakan nilai harga jagung terlalu tinggi
ILUSTRASI. Studi terapi warna menentukan ada tiga warna yang baik untuk kesehatan mental Anda


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Harga jagung saat ini dinilai sudah terlalu tinggi. Jagung lokal di harga Rp 3.600 per kilogram (kg), sementara dari impor sekitar Rp 3.500 per kg. Padahal idealnya harga jagung bagi kalangan industri sebesar Rp 3.000 per kg.

Sudirman Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mengatakan, biaya pokok produksi jagung bagi petani sendiri diperkirakan sekitar RP 1.200 per kg. "Kalau harga jagung Rp 3.000 per kg, petani untung kita (produsen pakan ternak) juga tidak terlalu tinggi," ujar Sudirman, Selasa (17/6).

Untuk mengembangkan jagung lokal, GPMT juga telah menetapkan harga referensi pembelian di enam wilayah sentra produksi seperti Medan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Harga referensi yang ditetapkan tersebut bervariasi minimal Rp 2.400-Rp 2.800 tergantung wilayahnya.

Harga pakan ternak saat ini juga dinilai sudah terlalu tinggi dan berpotensi untuk melambung lagi. Untuk pakan ternak ayam broiler dihargai Rp 7.000 per kg, sementara itu untuk ayam layer atau petelur berada dikisaran Rp 6.000 per kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×