Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perumahan dinilai dapat menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Pasalnya, turunan sektor perumahan banyak dan penggunaan komponen lokal juga tinggi.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan sektor perumahan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia di tengah tantangan global karena sektor perumahan menggunakan bahan baku lokal. Apalagi, sektor ini masuk menjadi agenda penting yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo, lewat program 3 juta rumah.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dia bilang emerintah melihat perlu menggunakan produksi dalam negeri, yang asalnya dari manufaktur Indonesia dan sumber daya alam Indonesia, karena dapat menciptakan multiplier effect.
“Semua barang input atau bahan baku utama sektor perumahan nasional seperti pasir, batu bata, semen, cat, genteng, kayu, dan lain-lain berasal dari dalam negeri. Pembangunan dengan local content yang tinggi itulah yang kita cari,” ujar Suahasil dalam BTN Prioritas Economic Outlook and Chinese New Year 2025, Rabu (5/2).
Menurut Suahasil, BTN sebagai mitra pemerintah dalam mendukung pembiayaan untuk perumahan rakyat menjadi elemen yang penting dan tidak terpisahkan dari ekosistem perumahan nasional.
Baca Juga: Kementerian PKP Masih Jajaki Investasi UEA untuk Program 3 Juta Rumah
Ia mengapresiasi peran nasabah BTN Prioritas yang mendukung ekosistem perumahan melalui dana pihak ketiga yang ditempatkan di BTN. Pasalnya, dana tersebut menjadi bahan baku untuk disalurkan menjadi kredit konstruksi kepada pengembang dan kredit pemilikan rumah (KPR) kepada konsumen, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.
Lebih lanjut, Suahasil mengatakan pemerintah telah menyediakan pendanaan berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di BTN , didukung oleh berbagai insentif perpajakan dan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar subsidi yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
“FLPP adalah program yang sangat besar. Selama satu dekade terakhir dari 2015 hingga 2024, pemerintah melalui FLPP telah membangun 1,1 juta unit rumah untuk kategori MBR. Saat ini kami sedang menggodok bagaimana agar FLPP lebih kuat lagi,” ujar Suahasil.
Sementara itu, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengapresiasi berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah layak huni dan terjangkau.
Dukungan itu diantaranya perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan pelonggaran rasio loan-to-value (LTV) serta penurunan suku bunga acuan yang diharapkan dapat membantu peningkatan permintaan kredit perumahan.
Baca Juga: Ada Efisiensi, Anggaran Kementerian PKP Dipangkas Sisa Rp 1,6 Triliun
Nixon juga mengapresiasi pemerintah yang terus aktif berdiskusi dengan BTN untuk mendukung program 3 juta rumah.
Seperti diketahui, BTN Prioritas Economic Outlook and Chinese New Year 2025 ditujukan untuk mendukung para nasabah BTN Prioritas dalam mengambil keputusan yang tepat di tengah dinamika ekonomi global yang terus-menerus berubah dan menantang.
“Kami berharap stimulus dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Perumahan dan Permukiman dapat mendorong pertumbuhan lebih cepat lagi di sektor perumahan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik.” pungkas Nixon.
Selanjutnya: Harga Tembaga Sentuh Level Tertinggi dalam Beberapa Pekan Kamis (6/2),
Menarik Dibaca: 4 Strategi Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News