Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai program 3 juta rumah yang diusung pemerintah mampu menyerap jutaan tenaga kerja dan memberi efek berganda pada perekonomian.
Pasalnya, sektor perumahan melibatkan rantai pasok yang luas, mulai dari tenaga kerja langsung hingga ratusan vendor pendukung.
Baca Juga: SMRA dan CTRA Sambut Baik Perpanjangan PPN DTP dan Program 3 Juta Rumah Sampai 2026
“Ada 9 juta orang yang bekerja di jasa konstruksi bidang perumahan. Setiap rumah melibatkan 5–6 tenaga kerja, ditambah sekitar 140 vendor mulai dari semen, baja, hingga jasa transportasi. Jadi efek multiplier-nya sangat besar,” ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (10/9.2025).
Untuk mendukung target tersebut, pemerintah bersama Kadin dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyiapkan skema KUR Perumahan dengan subsidi bunga 5%.
Angka ini jauh lebih rendah dari bunga komersial perbankan yang berada di kisaran 9%–12%.
“Dengan subsidi bunga ini tentu banyak manfaatnya untuk membuat ekonomi kita lebih kompetitif. Skema ini juga sejalan dengan praktik di negara tetangga seperti Thailand, Filipina, dan Vietnam,” kata Anindya.
Baca Juga: Anggaran Rp 57,5 Triliun untuk Program 3 Juta Rumah di 2026, Cukup?
Di sisi lain, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menambahkan bahwa KUR Perumahan bukan hanya memperluas akses pembiayaan bagi UMKM, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan di berbagai daerah.
“Pemerintah menanggung suku bunga 5%, sehingga UMKM bisa naik kelas dan ikut menyala dalam ekosistem perumahan,” jelas Maruarar.
Untuk diketahui, pemerintah menyiapkan alokasi Rp130 triliun untuk KUR Perumahan, baik untuk modal kerja maupun investasi.
Skema ini diharapkan dapat menekan backlog perumahan yang mencapai 26 juta unit sekaligus memperluas lapangan kerja.
Program 3 juta rumah telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025–2029. Melalui kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan perbankan, Kadin optimistis target tersebut bisa tercapai sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
Selanjutnya: ASSA–Anteraja Gandeng AWS, Luncurkan Program Magang Digital Ruang Belajar
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Joyday-Kaluli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News