kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Properti menengah mulai bergairah lagi


Kamis, 28 Agustus 2014 / 07:50 WIB
Properti menengah mulai bergairah lagi
ILUSTRASI. Manfaat daun jeruk untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Merlinda Riska, Namira Daufina | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Setelah sempat muram didera perlambatan sepanjang semester I-2014, pasar properti Tanah Air kemungkinan mulai bergeliat di paruh kedua tahun ini. Katalis positifnya adalah kepastian situasi politik. Walhasil, para pelaku pasar menjadi lebih percaya diri berbelanja properti.

Oleh karena itu, permintaan properti pada periode ini lebih baik dibandingkan semester I. "Pertumbuhan bisa mencapai 10%-15%," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda kepada KONTAN, kemarin (27/8).

Menurut Ali, jenis properti yang berpotensi mengalami lonjakan permintaan adalah, rumah tinggal atawa residensial dengan sasaran kalangan menengah. Rentang harga untuk kelas ini adalah Rp 300 juta–Rp 1 miliar.

Residensial yang dia maksud, berupa residensial vertikal yakni apartemen maupun rumah tapak. Rentang harga apartemen Rp 300 juta–Rp 600 juta, sedangkan harga rumah tapak berkisar antara Rp 500 juta–Rp 1 miliar.

Properti komersial berupa rumah toko (ruko) dan rumah kantor (rukan) pun dia perkirakan ikut mendaki. "Ruko dan rukan permintaannya makin besar, bisa tumbuh sampai 15%, terutama di daerah-daerah penyangga kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Pekanbaru dan Balikpapan," terang Ali.

Sementara jenis properti yang kemungkinan masih akan sepi permintaan adalah, pertama, residensial yang menyasar kelas elite dengan harga di atas Rp 1 miliar. Properti ini hanya akan tumbuh stagnan dan cenderung melambat.

Kedua, small office and home office SOHO). Terwang Ali, pertumbuhan permintaan SOHO tak tinggi lantaran ekspansi properti ini hanya ada di Jakarta.

Meluncurkan aneka proyek

Seolah sehati dengan pengamat, para pengembang properti pun kini mulai ramai-ramai untuk merilis proyek anyar pada semester II. Namun, sedikit berseberangan dengan pendapat Ali, mereka justru tak ragu melepas proyek dengan harga di atas Rp 1 miliar.

Metland Transyogi misalnya, akan melansir ruko di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Harga ruko dua lantai, ditawarkan dengan harga atas Rp 1 miliar.

Senior General Manager Metland Transyogi Bambang Irianto, bilang, "Semester II ini kami cukup optimistis maka itu bulan September kami akan launching 40 ruko baru." Sayangnya, Bambang belum membeberkan target dan nilai investasi membangun proyek itu.

Asal tahu, Metland Transyogi telah memasarkan 200 unit ruko lain di Cileungsi. Mereka juga melego ruko berukuran luas tanah 75 meter persegi (m²) dan luas bangunan sekitar 90 m²  mulai dari harga Rp 1,5 miliar.

Di Cileungsi, Metland Transyogi mengolah tanah seluas 250 hektare (ha) menjadi kawasan mandiri Metland Cileungsi dan Metland Transyogi. Jika Metland Cileungsi membidik segmen menengah, Metland Transyogi menyasar segmen menengah atas.

Pengembang lain, PT Intiland Development Tbk juga menyasar kelas menengah atas. Tanpa menyebutkan harga jual per unit, pengembang itu akan membangun rumah tapak di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan dan apartemen di Surabaya, Jawa Timur.

Selain dua proyek tadi, Intiland akan melanjutkan penjualan proyek yang sudah berjalan. "Dari semua proyek, target marketing sales untuk tahun ini Rp 2 triliun sedangkan target pendapatan Rp 1 triliun," kata Theresia V. Rustandi, Corporate Secretary Intiland Development.

Sementara PT Ciputra Development Tbk, tak tanggung-tanggung akan mengembangkan enam proyek. Keenamnya berupa; dua superblok di Jakarta, dua perumahan  di Banten, satu perumahan di Malang (Jawa Timur) dan satu resort di Bali. "Proyek-proyek itu akan kami launching dalam satu sampai dua bulan lagi," ungkap Tulus Santoso, Corporate Secretary Ciputra Development.

Aneka proyek itu menelan biaya investasi beragam. Untuk resort, memakan biaya Rp 1 triliun. Sementara proyek-proyek lain menghabiskan dana Rp 100 miliar- Rp 200 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×