Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di industri perawatan kecantikan termasuk kosmetika dan jamu, PT Martina Berto Tbk (MBTO) memandang prospek bisnis industri beauty personal care di tahun depan masih sangat fluktuatif. Hal ini karena kondisi pandemi yang juga masih serba tidak pasti.
Direktur Utama Martina Berto Bryan David Emil mengatakan, kondisi ketidakpastian ekonomi secara regional dan juga global ditambah dengan adanya isu varian baru dari virus korona dapat memicu kembali pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Jawa dan Sumatera.
Hal ini, diprediksikan akan turut berdampak terhadap bisnis fast moving consumer goods (FMCG), termasuk MBTO yang juga bergelut di sektor bisnis ini.
Baca Juga: Martina Berto (MBTO) optimistis penurunan kasus Covid momen dongkrak kinerja
"Bukan berarti bahwa non Jawa - Sumatera tidak ada potens. Tapi memang kontribusi FMCG termasuk industri kami ini besarnya di Jawa-Sumatra. Jadi jika Jawa-Sumatera kena maka dampak hebat ke satu Indonesia," ungkap Bryan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/11) lalu.
Meskipun begitu, dia menilai industri beauty personal care masih sangat berprospek untuk ke depannya. Dengan demikian, para pemain di sektor ini pun akan semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Di samping itu, MBTO juga mengklaim pihaknya memiliki kelebihan dari sisi manufacturing beauty personal care. Hal ini, merupakan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan klien dari para pelaku usaha yang tidak mau berinvestasi pabrik di lini bisnis ini