Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri Kimia, farmasi, dan obat tradisional menjadi salah satu sektor yang menunjukkan pertumbuhan di tengah pandemi pada sepanjang kuartal III tahun ini.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebutkan bahwa sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional di kuartal III 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 5,69% dibanding kuartal II 2020 lalu.
Menurut Agus, pertumbuhan sektor kimia, farmasi, dan obat tradisional didukung oleh peningkatan produksi obat-obatan, multivitamin dan suplemen untuk memenuhi permintaan domestik dalam menghadapi wabah Covid-19.
“Kalau dilihat secara tahunan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh paling tinggi hingga 14,96%,” tambah Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11).
Baca Juga: Kinerja Emiten Kesehatan Kebal Pandemi , Cermati Saham KLBF dan IRRA
Temuan di atas dikonfirmasi oleh pemain industri farmasi. Corporate Secretary PT Phapros Tbk (PEHA), Zahmilia Akbar mengatakan, permintaan produk-produk farmasi yang berkaitan dengan Covid-19 memang meningkat.
Walhasil, penjualan produk-produk perusahaan seperti vitamin, produk kortikosteroid, serta hand sanitizer dan desinfektan perusahaan tumbuh secara cukup signifikan.
Seiring dengan hal ini, Zahmilia mengungkapkan komposisi penjualan produk perusahaan ikut berubah, namun perubahan tersebut tidak sampai membuat porsi kontribusi penjualan produk-produk terkait Covid-19 mendominasi penjualan perusahaan.
“Salah satu produk pareto kami, yaitu Antimo yang sangat erat kaitannya dengan traveling dan pariwisata cukup tertekan, sebaliknya produk multivitamin kami dan produk lain (generik dan branded) terkait covid pertumbuhannya cukup signifikan,” jelas Zahmilia kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11).
Baca Juga: Pemerintah akan suntikkan dana PMN Rp 2 triliun ke Biofarma pada tahun ini
Lebih lanjut, Zahmilia memperkirakan penjualan perusahaan masih akan didorong oleh produk-produk yang berkaitan dengan Covid-19 di kuartal IV 2020. Meski begitu, pihaknya juga berharap produk-produk perusahaan yang tidak berkaitan dengan Covid-19 bisa terus memberikan kontribusi yang besar.
Senada, Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), Vidjongtius juga menyampaikan bahwa permintaan vitamin, suplemen, dan produk herbal yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh mengalami kenaikan, sebab obat yang ditujukan untuk penyembuhan Covid-19 saat ini masih banyak dalam tahap uji klinis.