kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek kinerja DOID di sisa tahun 2020 bakal dipengaruhi harga batubara


Rabu, 05 Agustus 2020 / 15:59 WIB
Prospek kinerja DOID di sisa tahun 2020 bakal dipengaruhi harga batubara
ILUSTRASI. Kontraktor pertambangan batubara PT Bukit Makmur Mandiri Utama atau BUMA, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Foto Dok DOID


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) masih berupaya mempertahankan bisnisnya kendati kondisi pasar batubara belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Sekadar catatan, emiten jasa pertambangan ini mengalami penurunan pendapatan neto sebesar 19,12% (yoy) menjadi US$ 352,09 juta di semester pertama silam. Perusahaan ini juga menderita rugi bersih sebanyak US$ 7,86 juta.

Baca Juga: Harga batubara terus turun, Adaro dan ABM Investama mengerem produksi

Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan, penurunan pendapatan neto DOID sejalan dengan turunnya volume produksi batubara dan pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB) yang dihasilkan perusahaan.

Tercatat, produksi batubara DOID turun 8% (yoy) menjadi 22,3 juta ton di semester I-2020. Di saat yang sama, realisasi volume OB DOID juga turun 12% menjadi 168,4 juta bank cubic meter (bcm). Regina menyebut, hasil tersebut tak lepas dari harga batubara yang lebih rendah.

Ia juga menambahkan, kinerja bottom line DOID yang masih negatif terjadi lantaran fluktuasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat DOID tidak mencatatkan laba selisih kurs di semester pertama kemarin. Sebaliknya, di semester satu tahun lalu DOID meraup laba selisih kurs sebesar US$ 2,92 juta.

“Di kuartal pertama, rupiah melemah 18% terhadap dollar AS, kemudian di kuartal kedua rupiah bisa menguat 15% secara kuartalan,” ungkap dia, Rabu (5/8).

Baca Juga: HBA terus merosot, pemerintah dinilai perlu mengendalikan produksi batubara

Regina mengaku, kinerja DOID di semester kedua masih akan didasari oleh pergerakan harga batubara sehingga cenderung sulit diprediksi.

Meski harga batubara menjadi faktor kunci penentu kinerja, manajemen DOID akan terus fokus pada penguatan likuiditas, manajemen modal kerja yang bijak, hingga optimalisasi aset. DOID juga berusaha melakukan efisiensi biaya mengingat tekanan tak hanya datang dari harga batubara saja, melainkan juga pandemi Covid-19.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×