kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Beach Club besutan ICON terhambat izin


Rabu, 19 Juli 2017 / 19:19 WIB
Proyek Beach Club besutan ICON terhambat izin


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. PT Island Concept Indonesia Tbk (ICON) menargetkan untuk membangun Beach Club di Jimbaran, Bali. Meski demikian banyak kendala yang mesti dihadapi oleh perusahaan dengan kode emiten ICON ini.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah lambatnya memperoleh perijinan dari Pemerintah terkait pembangunan beach club yang berlokasi di pinggir Jimbaran.

“Belum ada gambaran kapan pembangunan beach club di Jimbaran dilaksanakan. Karena sampai sekarang perijinan belum ada perkembangan,” ujar Sekretaris Perusahaan, Yusea Eka Prasetya, rabu (19/7).

Sehingga untuk sementara waktu, perseroan menghentikan kontrak pekerjaan dengan beberapa konsultan dan pekerja lapangan. Perseroan akan melanjutkan pembangunan Beach Club setelah Perseroan memperoleh izin-izin yang diperlukan dari instansi yang berwenang.

Dana yang diperlukan untuk melanjutkan pembangunan Beach Club akan diusahakan dari calon partner yang akan menjadi operator Beach Club atau melalui corporate action perseroan berikutnya.

Yusea menambahkan bahwa alasan utama yang membuat lambatnya pembangunan Beach Club dikarenakan adanya dualisme perspektif terhadap aturan/ketetapan mengenai garis sempadan bangunan (GSB).

Pemerintah Daerah mendapat himbauan dari Pemerintah Pusat yang secara global melihat ada banyak pembangunan di Bali yang melanggar atau tidak memenuhi ketentuan khususnya terhadap perlindungan GSB kawasan pantai maupun tebing.

Hal ini membuat Pemerintah Daerah menjadi sangat berhati-hati dalam memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), termasuk untuk Beach Club di Jimbaran, Bali meskipun secara regulasi telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

Padahal, sebelumnya ICON telah menggunakan dana hasil penawaran umum terbatas dari pasar modal sebesar Rp 106 miliar.
Berdasarkan penggunaan dana penawaran umum terbatas (rights issue) yang telah mengalami beberapa kali perubahan.

Pada 10 Maret 2017 ICON mencatat Rp 60 miliiar sudah dikeluarkan untuk mengakuisisi PT Bumi Lestari Makmur (BLM) yang mengerjakan bisnis di bidang properti vila dan kondotel di Jimbaran, Bali.

Selain itu ICON juga menggunakan dana Rp 22 miliar untuk menyewa tanah seluas 2,2 hektar selama 20 tahun di Jimbaran, Bali yang sudah terealisasi. Serta Rp 6,085 miliar untuk menyewa tanah dan bangunan di Seminyak selama 5 tahun, Rp 6,07 miliar untuk biaya persiapan pembangunan Beach Club dan Rp 12,084 miliar untuk modal kerja Perseroan yang terealisasi sebesar Rp 5,854 miliar dan sisanya sebesar Rp 6,23 miliar.

Lambatnya proyek pembangunan beach club di Jimbaran, Bali diakui Yusea Eka Prasetya menurunkan kinerja PT Island Concept Tbk. Justru sebagai upaya kondisi perekonomian yang kurang menggembirakan, selama tahun 2016, ICON berkonsentrasi untuk menyelesaikan pembangunan Villa dan Condotel yang telah dipesan oleh para pelanggan.

“Penjualan vila tinggal 30% lagi, dan fokus dikembangkan,” sebut Yusea Eka Praseya.

ICON juga mencatat PT Bumi Lestari Makmur (BLM) telah menyelesaikan pembangunan 55 unit vila dan 2 blok Condotel. Tak hanya itu, tahapan design dan memasuki tahapan proses perijinan untuk pembangunan Beach Club sudah dilakukan dan hanya menunggu perijinan saja.

Sampai dengan tahun 2015, kontribusi pendapatan Perseroan sebagian besar (96%) diperoleh dari pendapatan dari sektor jasa catering dan pemeliharaan, melalui anak usaha Perseroan yaitu PSS. Namun, pada tahun 2016, kontribusi pendapatan dari BLM sudah berhasil melebihi kontribusi pendapatan PSS, yaitu sebesar 49,8% untuk BLM dan 47,8% untuk PSS.

Untuk tahun 2017, manajemen Perseroan memproyeksikan bahwa Pendapatan ICON akan meningkat sebesar 13,25% dibanding pencapaian tahun 2016 menjadi Rp 205 miliar. Sebagai informasi pendapatan ICON meningkat tipis 5,12% dari Rp 172,37 miliar di tahun 2015 menjadi Rp181,20 miliar di tahun 2016.

Kalau sebelumnya laba usaha capai Rp 12,7 miliar, tahun 2017, ditargetkan laba usaha Perseroan diperkirakan juga akan mengalami kenaikan sebesar 18,11% menjadi Rp 15 miliar.

Untuk melancarkan bisnis pada tahun 2017, ICON melakukan strategi pemasaran, seperti melalui anak usaha BLM akan berkonsentrasi untuk menghabiskan sisa persediaan villa dan kondotel dengan lebih menekankan kepada metode pemasaran dari "mulut-ke-mulut".

Mengingat sebagian besar unit villa sudah terjual dan lokasi proyek akan mulai ramai seiring dengan mulai berkembangnya pariwisata dan ekonomi di daerah tersebut.

Selain daripada itu, ICON tetap menjaga momentum pertumbuhan pendapatan dari sektor properti melalui entitas anak BLM, yaitu dengan mengakuisisi aset produktif lainnya. Mengingat belum kondusifnya sektor industri migas, maka ICON melalui anak usaha PT Patra Supplies dan Service (PSS) akan fokus pada efisiensi biaya dan menjaga kualitas produk dan layanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×