kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek EOR ditentang, Dirut Pertamina EP diganti


Jumat, 22 November 2013 / 10:54 WIB
Proyek EOR ditentang, Dirut Pertamina EP diganti
ILUSTRASI. TikTok logos are seen in this illustration taken February 15, 2022.? REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah Total E&P Indonesie mengganti pucuk pimpinannya, kini giliran PT Pertamina melakukan bersih-bersih di lingkungan anak usahanya. Sasaran utamanya adalah mencopot Direktur Utama PT Pertamina EP (PEP), Syamsu Alam lantaran dianggap menentang proyek pengurasan minyak tahap lanjutan alias enhanced oil recovery (EOR).

Rabu (20/11), jabatan Syamsu diserahterimakan kepada Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi (PGE) Ardiansyah. Lalu, untuk jabatan Direktur Utama PGE yang ditinggalkan Ardiansyah bakal diduduki oleh Rony Gunawan yang sebelumnya menjabat sebagai Senior Vice President Exploration Direktorat Hulu Pertamina.

Syamsu Alam membantah kabar pergantian dirinya terkait dengan ketidaksetujuannya terhadap KSO untuk proyek EOR di PEP. "Saya kira, pergantian ini lebih kepada tour of duty yang harus saya jalani. Apalagi, saya sudah lima tahun lebih masuk jajaran direksi (board of director) di PEP. Sudah saatnya  regenerasi dan perubahan di perusahaan ini agar menjadi lebih baik," kata dia, Kamis (21/11).

Menanggapi hal itu, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, Ugan Gandar menyatakan, Syamsu Alam dianggap tidak komunikatif dengan Direktur Hulu Pertamina, Muhammad Husein, terkait proyek EOR dengan sistem Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Daqing Oilfield Petroleum dan
PT Geo Cepu Indonesia.

Saat ini, serikat pekerja Pertamina EP sedang berkonsolidasi untuk menyikapinya dengan menggelar aksi. "Hebatnya, kekuasaan sekarang ini, asal tidak setuju langsung saja main copot. Ya, mudah-mudahan semua pekerja Pertamina yang tidak setuju dengan kebijakan Direktur Hulu dan Menteri BUMN tidak dicopot semua," kata dia kepada KONTAN, Kamis (21/11).

Sebagai gambaran, awalnya proyek EOR ini digagas oleh Kementerian BUMN melalui Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husein untuk menambah produksi minyak PEP. Dalam proyek tersebut, PEP mesti melakukan EOR terhadap 43 lapangan migas. Nilai dari proyek EOR dengan jumlah 43 lapangan migas milik PEP ditaksir mencapai sekitar US$ 645 juta alias sekitar Rp 6 triliun.

Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husein menegaskan bahwa Syamsul Alam setuju dengan program KSO di proyek EOR. Sehingga pergantiannya tidak terkait dengan proyek EOR.

Direktur PT Geo Cepu Indonesia Gunawan Hadi Saputro menyatakan, proyek EOR dengan PEP akan berjalan 1 Desember 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×