Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di Refinery Unit (RU) IV diklaim dapat meningkat pasca selesainya Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC). Peningkatan produksinya diperkirakan sebesar 66,8%.
Semula produksi BBM jenis Pertamax sebesar 1 juta barel per bulan dan pasca selesainya PLBC dapat meningkat menjadi 1,66 juta barel per bulan.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina (Persero) Ignatius Tallulembang bilang peningkatan produksi Pertamax ini sangat membantu Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, terutama di masa Ramadhan dan Idul Fitri 2019 ini.
Adapun dalam peningkatan produksi PLBC, Pertamina juga meningkatkan kualitas gasoline produk BBM. Gasoline yang sebelumnya berkualitas RON 88 ditingkatkan menjadi RON 100 yang setara dengan EURO 4.
"Pertamina dapat mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan," ujar Ignatius.
Lebih lanjut Ignatius bilang proyek ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi dengan mengurangi impor.
Sekedar informasi, PLBC adalah proyek lanjutan dari pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) Cilacap yang diawali sejak akhir 2015. Hingga Maret 2019, pencapaian jam kerja aman tanpa lost time injury (LTI) proyek PLBC mencapai lebih dari 17 juta jam kerja aman.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman bilang PLBC juga berupaya membangun kepedulian terhadap lingkungan lewat sejumlah kegiatan sosial selama proyek berlangsung.
Beragam bentuk kegiatan sosial tersebut antara lain, pemberian bantuan fasilitas sekolah, penanaman mangrove, bantuan dana perbaikan rumah ibadah, dan pemberian bantuan dana stimulus bagi bukan penerima upah BPJS Ketenagakerjaan.
"Atas kepeduliannya tersebut, PLBC menerima penghargaan dari Bupati Cilacap atas partisipasinya dalam mendukung kesejahteraan kepada pekerja melalui program BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News