Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Pipa CB III nantinya akan mengalirkan BBM meliputi solar, premium, pertalite, dan pertamax dengan desain rencana kecepatan aliran mencapai 900 kilometer per jam. Pipa ini didesain dengan diameter 20 inch atau sekitar 50 centimeter, lebih besar dari pipa CB I dan CB II.
Dalam pelaksanaannya, pemasangan pipa CB III menggunakan beberapa metode kerja. Di antaranya metode konstruksi Open Cut dan metode Horizontal Directional Drilling (HDD). Hal ini dikarenakan jalur pipa melalui beberapa macam area, seperti pemukiman, sungai, rel kereta api, pantai, bahkan kuburan.
Dody menyebut, metode ini membawa banyak manfaat yang mana selain dapat menghemat biaya recovery jalur yang dilewati, juga dapat menghidari kerusakan yang tidak perlu.
Baca Juga: Bangun Gas Persada dirikan Terminal LNG berkapasitas jumbo di Cilacap
Sebab, jalur pemasangan pipa CB III berada di jalur yang sama dengan Pipa CB I dan CB II, sehingga pemasangan dilakukan secara hati-hati untuk menghindari kebocoran. “Hingga April 2020, perkembangan proyek CB III telah mencapai 42,75%,” tambah dia.
Diharapkan dengan selesainya pemasangan pipa CB III Lomanis—Tasikmalaya, maka dapat mendorong peningkatan kapasitas distribusi BBM dari TBBM Lomanis ke TBBM Tasikmalaya, sehingga mendukung pemenuhan kebutuhan BBM untuk masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News