Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - CILACAP. Usai beroperasi lebih dari 38 tahun, Pipa Cilacap-Bandung (CB I) Lomanis hingga Tasikmalaya dinilai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan suplai bahan bakar oleh PT Pertamina (Persero).
Lantas, PT Hutama Karya (Persero) bersama PT Timas Suplindo melalui kerja sama operasional (KSO) dipercaya menjadi kontraktor utama untuk mengerjakan proyek baru milik Pertamina, yaitu pengembangan Pipa CB III Pertamina Lomanis-Tasikmalaya.
Proyek ini merupakan satu dari beberapa rangkaian paket pengerjaan pemasangan pipa yang direncanakan terpasang dari Cilacap hingga Bandung. Pengembangan proyek EPC senilai Rp 358 miliar ini telah dimulai sejak Desember 2018 lalu dan ditargetkan rampung pada akhir 2021 nanti.
Baca Juga: Begini rincian nilai investasi hilir migas tahun ini, dari pipa sampai SPBU
Project Manager Pengembangan Pipa CB III Lomanis-Tasikmalaya Dody Dewanto menyatakan, Hutama Karya dan Timas mengerjakan pemasangan pipa minyak CB III dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Lomanis hingga TBBM Tasikmalaya dengan total pipa sepanjang 126,5 kilometer. Ia pun berharap pemasangan pipa ini dapat diselesaikan dalam waktu tiga tahun.
“Kendala utama saat ini adalah musim hujan karena pengeboran dengan kedalaman 4—8 meter akan memakan waktu mengingat kondisi tanahnya yang basah sehingga agak menyulitkan,” ungkap Dody dalam siaran pers di situs Kementerian BUMN, Rabu (13/5).
Pipa CB III nantinya akan mengalirkan BBM meliputi solar, premium, pertalite, dan pertamax dengan desain rencana kecepatan aliran mencapai 900 kilometer per jam. Pipa ini didesain dengan diameter 20 inch atau sekitar 50 centimeter, lebih besar dari pipa CB I dan CB II.
Dalam pelaksanaannya, pemasangan pipa CB III menggunakan beberapa metode kerja. Di antaranya metode konstruksi Open Cut dan metode Horizontal Directional Drilling (HDD). Hal ini dikarenakan jalur pipa melalui beberapa macam area, seperti pemukiman, sungai, rel kereta api, pantai, bahkan kuburan.
Dody menyebut, metode ini membawa banyak manfaat yang mana selain dapat menghemat biaya recovery jalur yang dilewati, juga dapat menghidari kerusakan yang tidak perlu.
Baca Juga: Bangun Gas Persada dirikan Terminal LNG berkapasitas jumbo di Cilacap
Sebab, jalur pemasangan pipa CB III berada di jalur yang sama dengan Pipa CB I dan CB II, sehingga pemasangan dilakukan secara hati-hati untuk menghindari kebocoran. “Hingga April 2020, perkembangan proyek CB III telah mencapai 42,75%,” tambah dia.
Diharapkan dengan selesainya pemasangan pipa CB III Lomanis—Tasikmalaya, maka dapat mendorong peningkatan kapasitas distribusi BBM dari TBBM Lomanis ke TBBM Tasikmalaya, sehingga mendukung pemenuhan kebutuhan BBM untuk masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News