Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -SIDRAP. Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap kapasitas 75 MW yang terletak di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan memakai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga mencapai 40%. Selain itu juga proyek ini mampu mempekerjakan hingga 500 pekerja.
I Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN mengatakan, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pembangunan PLTB Sidrap sudah mencapai 30% lebih dan akan mencapai 40% dengan jumlah tenaga kerja Indonesia mencapai lebih dari 500 orang. "Tiangnya buatan Cilegon dengan tinggi 80 meter, beratnya 60 ton. Sebelumnya kita impor," ujar Made di Sidrap, Rabu (15/1).
Menurutnya, perusahaan swasta di Cilegon tersebut bisa membuat produk yang lebih baik daripada produk impor, bahkan sudah diakui presisinya. Lebih lanjut Made bilang, kemampuan Indonesia untuk membangun industri sendiri sudah mulai tampak. "TKDN satu installment pendekatan fisik sudah lebih dari 30%," imbuhnya.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menjelaskan bahwa PLN mengawasi tiap detail progres pembangunan, untuk memastikan PLTB pertama program 35.000 MW ini bisa selesai sesuai target dengan kualitas yang bagus.
Saat ini kondisi kelistrikan sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) saat ini surplus, dengan daya mampu 1257,3 MW dan beban puncak mencapai 1.050 MW. Dengan demikian PLN masih memiliki cadangan daya 207,3 MW yang dapat memasok ke pelanggan. Seiring dengan telah masuk sistem beberapa pembangkit baru, pada tahun 2018 PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar akan memiliki cadangan daya 500 MW. Oleh karena itu PLN mengajak investor agar jangan ragu berinvestasi di Sulsel karena listrik surplus dan jaringan semakin andal.
PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektare. Pembangunan PLTB tersebut diharapkan dapat memperkuat sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan sehingga cadangan daya sistem Sulsel bisa mencapai sebanyak 500 MW di tahun 2018.
Sejak ditandatangani pada Agustus 2015 lalu, perseroan memperkirakan penyelesaian PLTB dapat selesai sesuai target yakni 25 Februari 2018. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, proyek ini adalah bagian dari pemenuhan tenaga listrik dari EBT yang mencapai 25% pada 2020. "Saya berharap progress penyelesaian PLTB dapat sesuai jadwal untuk dapat melayani kebutuhan listrik masyarakat sekaligus menjadi PLTB pertama di Indonesia," ujar Rini yang juga hadir dalam pemantauan proyek itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News