kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.620   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Proyek Tahap Pertama Depok-Antasari Mangkrak


Rabu, 13 Mei 2009 / 18:12 WIB


Reporter: Roy Franedya | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pembangunan jalan tol Depok-Antasari belum menunjukkan geliatnya. Berdasarkan penelusuran KONTAN, hingga kini, belum ada tanda-tanda pembangunan tahap satu dari jalan tol Depok-Antasari dimulai. Padahal, bila mengacu rencana semula, seharusnya pembangunan tahap satu dimulai pada triwulan empat 2008 dan rampung September 2009.

Sekedar catatan, pembangunan jalan tol Depok-Antasari sepanjang 22,82 km rencananya dikerjakan melalui tiga tahap. Tahap pertama sepanjang 6,85 km dari Antasari-Cinere. Tahap kedua sepanjang 6,3 km dari Cinere-Sawangan. Tahap ketiga sepanjang 9,44 km dari Sawangan-Bojong Gede.

Tri Agus Rianto, Direktur Utama Citra Waspphutowa, selaku pelaksana proyek membenarkan bahwa hingga saat ini pembangunan tahap satu tol Depok-Antasari belum berjalan. "Kami masih dalam proses pembebasan lahan," ujarnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan tim penilai Citra Waspphutowa, harga tanah di daerah tersebut menanjak setiap tahunnya. "Sehingga kami harus menunggu bantuan dari Badan layanan Umum (BLU) untuk memberikan pinjaman," ujarnya.

Sekedar informasi, semula, biaya pembebasan lahan hanya Rp 770 miliar. Tapi, kini, ongkos pembebasan lahan naik berlipat menjadi Rp 1,8 triliun. Sedangkan biaya konstruksi naik dua kali lipat dari Rp 1,1 triliun menjadi sekitar Rp 2,2 triliun. Hal ini mengakibatkan biaya investasi proyek tol menggelembung dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 4 triliun.

Agus bilang, perusahaannya hanya mampu menyiapkan dana konstruksi maksimal Rp 1,4 triliun. Masalahnya, biaya konstruksi ini tergantung dengan biaya pembebasan lahan. Jika pembebasan lahan berlarut, Agus melihat, biaya konstruksi bakal semakin tinggi. "Biaya konstruksi akan naik karena inflasi sehingga proyek ini terancam tidak jalan," imbuhnya.

Agar proyek bisa berjalan, Citra Waspphutoa sedang mengajukan revisi rencana bisnis ke pemerintah. Mereka meminta agar pemerintah membantu proses pembebasan lahan. "Kami ingin meminta kepastian waktu pembebasan lahan," ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×