Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen besi beton, PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) awalnya membidik pertumbuhan sekitar 5% di tahun 2020 ini. Namun situasi krisis saat ini membuat perusahaan harus mengkaji ulang proyeksi bisnisnya sekarang.
Melihat situasi dan kondisi saat ini, Andy Soesanto, Direktur BTON target tersebut dapat meleset. "Namun kami tetap berharap ada perubahan situasi ke arah perbaikan di sisa tahun ini, paling jelek, masih bisa bertahan dan eksis," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4).
Baca Juga: Ada Pemain Besar yang Rajin Bertransaksi Saham Karya Bersama Anugerah (KBAG)
Sepanjang tahun 2019 kemarin segmen bisnis besi beton menjadi kontributor utama bisnis BTON, sekitar 65,4% dari total penjualan perseroan saat itu atau senilai Rp 80,01 miliar. Perolehan tersebut turun 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 85,84 miliar.
Sedangkan kontribusi lainnya didapat dari segmen bisnis waste plate sebanyak Rp 36,12 miliar atau sebanyak 29,5% dari total penjualan BTON pada 2019 yang lalu. Pertumbuhan segmen bisnis ini ialah 48,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 24,28 miliar.
Baca Juga: Usai IPO, Bumi Benowo (BBSS) targetkan penjualan di 2020 melesat 579,1%
Mengenai produksi di pabrikan, saat ini Andy mengatakan belum ada penghentian sementara. Hanya kalau gudang penuh dengan stok, baru pabrikan memutuskan untuk berhenti berproduksi.
Manajemen belum dapat merinci bagaimana dengan capaian bisnis sepanjang kuartal-I tahun ini. Adapun kapasitas pabrikan cukup besar dengan kapasitas terpasang sebanyak 45.000 ton per tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News