Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Garam akan mendistribusikan 11.000 ton garam. Garam tersebut berasal dari stok impor sebelumnya yang disegel.
Stok garam tersebut akan didistribusikan dari dua tempat. "Sekitar enam ribuan garam berasal dari gudang di Gresik, sisanya dari Medan," ujar Anang Abdul Qoyyum, Direktur Keuangan PT Garam kepada KONTAN (8/8).
PT Garam belum mengonfirmasi kemana garam tersebut akan didistribusikan. Begitu pula dengan harga jual belum ada keterangan.
Garam yang diimpor oleh PT Garam sebelumnya mengalami masalah. Pada April 2017 pemerintah melakukan impor garam sebesar 75.000 ton. Namun, kandungan natrium clorida (NaCl) yang terdapat dalam garam tersebut sebesar 97%.
Garam dengan spesifikasi tersebut merupakan garam bahan baku untuk industri. Sementara impor yang dilakukan oleh PT Garam ditujukan untuk kebutuhan konsumsi. Kandungan NaCl pada garam bahan baku untuk konsumsi sebesar 94,7%.
Agustus 2017 ini PT Garam ditugaskan kembali untuk lakukan impor. Akibat langkanya garam, PT Garam akan mendatangkan 75.000 ton garam dari Australia. Garam itu nantinya akan didistribusikan kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News