Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerja sama dengan PT INKA (Persero) untuk mendukung industri perkeretaapian nasional dengan menginvestasikan dana strategis sebesar Rp 10,79 triliun.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan bahwa investasi ini merupakan langkah strategis untuk jangka panjang guna memenuhi kebutuhan layanan transportasi.
"Dengan meningkatnya jumlah penumpang serta kebutuhan angkutan barang, modernisasi dan penambahan sarana menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik," ungkap Didiek melalui siaran pers, Kamis (20/3).
Investasi juga sejalan dengan kebutuhan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI 2025-2029, yang menargetkan pertumbuhan volume penumpang dan angkutan barang.
Baca Juga: KAI Hadirkan KA Mutiara Timur Panoramic, Beroperasi 21 Maret-11 April 2025
Didiek menargetkan tahun ini volume penumpang jarak jauh akan meningkat sebesar 10,6% dan penumpang KA lokal diperkirakan naik 9,9%. Menurutnya untuk angkutan barang, memiliki potensi peningkatan dari proyek Sumbagsel sebesar 27,8 juta ton, Tarahan II sebesar 18,0 juta ton, dan ekspansi Kertapati sebesar 7,0 juta ton.
"Dengan investasi ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan transportasi nasional yang lebih efisien dan berkelanjutan," tambahnya.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menambahkan salah satu investasi besar KAI Group dengan PT INKA adalah pengadaan 62 unit Kereta SS New Generation untuk program replacement tahun 2023-2026.Total nilai kontrak pengadaan Kereta SS New Generations ini mencapai Rp 5,5 triliun.
Kemudian, KAI juga melakukan pengadaan 10 unit kereta luxury dengan kapasitas 26 kursi dan satu unit kereta luxury tambahan sebagai cadangan perawatan. Total nilai kontrak kereta luxury ini Rp 161,16 miliar.
Baca Juga: KAI Sediakan 4,59 Juta Kursi untuk Angkutan Lebaran 2025
Sedangkan anak usahanya, KAI Commuter juga turut bekerja sama dengan total investasi mencapai Rp 4,07 triliun. Ini mencakup pengadaan sarana krl baru sebanyak 16 rangkaian dengan total nilai hampir Rp 3,83 triliun. Sementara itu, investasi pengadaan sarana krl retrofit mencakup 2 rangkaian dengan total nilai lebih dari Rp 238,63 miliar.
Terakhir terkait pengadaan angkutan barang. Ini dialkukan melalui pengadaan 1.125 unit gerbong daftar BM 54 ton untuk angkutan barang di Sumatera Selatan. Total investasi ini sebesar Rp 1,05 triliun dan diharapkan bisa meningkatkan kapasitas angkutan barang terutama batu bara.
Selanjutnya: Presiden Prabowo Ingin Ada 38 Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: Ramayana Rekrut 10.000 Karyawan, Bantu Pulihkan Ekonomi Lokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News