kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

PT Pos hindari jalur di bandara sibuk


Kamis, 16 Juni 2016 / 12:44 WIB
PT Pos hindari jalur di bandara sibuk


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ada yang berbeda pada bisnis pengiriman barang PT Pos Indonesia (Persero) selama momen Ramadan kali ini. Perusahaan pelat merah itu justru memilih tak memanfaatkan jalur udara via bandar udara (bandara) Soekarno Hatta, Banten dan Bandara Juanda, Surabaya.

Pengalaman PT Pos, kedua bandara tadi sangat sibuk, bahkan pada momen tahun baru 2016 sekalipun. Walhasil trafik pengiriman barang mereka malah bisa terganggu.

Tak mau ada kendala yang sama, mulai Ramadan kali ini PT Pos menempuh pengiriman langsung tanpa singgah di dua bandara tadi. "Makanya sekarang cari alternatif penerbangan langsung seperti dari Palembang ke Yogyakarta," ujar Gilarsi Wahyu Setijono, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) kepada KONTAN, Selasa (14/6).

Dalam catatan KONTAN, bulan lalu PT Pos bekerjasama dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.  Garuda Indonesia akan melayani pengiriman kargo dengan kategori "Dangerous Goods" dan "Valuable Goods" pada barang kiriman milik PT Pos.

Selain mengatur jalur pengiriman, PT Pos memaksimalkan peran para agen pos. Perusahaan itu telah menambah sekitar 1.000 kurir pengiriman sehinga kini total kurir pengiriman mencapai 3.500.

Keberadaan agen pos tersebut sekaligus menjawab kendala kantor pos yang tak bisa beroperasi penuh. Sebab, agen pos bisa beroperasi selama 24 jam.

Aneka persiapan tadi demi melayani lonjakan pengiriman barang selama momen Ramadan. PT Pos memperkirakan, aktivitas pengiriman akan melonjak hingga 30% lebih, ketimbang hari biasa.

Meski memperkirakan lonjakan trafik pengiriman, PT Pos tak menjadikan momen Ramadan sebagai ajang mengalap berkah. Dengan alasan sedang memulai sistem baru, termasuk mengatur jalur pengiriman udara yang berbeda tadi, mereka menjadikan Ramadan kali sebagai periode uji coba sistem. "Untuk menguji bagaimana kemampuan mengatasi tambahan volume," kata Gilarsi.

Sementara sepanjang tahun ini, PT Pos Indonesia menargetkan pendapatan sebesar Rp 10 triliun. Target tersebut terbilang fantastis jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun 2015 yang cuma sebesar Rp 4,6 triliun.

Namun PT Pos Indonesia berdalih, mereka sengaja mematok target tinggi supaya bisa mencari tahu kendala bisnis yang dihadapi. Pasalnya, tujuan utama mereka adalah melakukan investasi dengan berbekal pendapatan yang diperoleh nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×