kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Sumber Unggas naikkan produksi 100% tahun 2017


Selasa, 30 Agustus 2016 / 19:15 WIB
PT Sumber Unggas naikkan produksi 100% tahun 2017


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Usaha pengembangan budidaya ayam kampung di Indonesia boleh dikatakan belumlah berkembang seperti pengembangan budidaya ayam ras atau broiler. Namun peluang bisnis di penjualan ayam kampung ini sangat besar.

Di mana saat ini, rata-rata kebutuhan daging ayam kampung di Jabodetabek mencapai 300.000 ekor per hari atau 9 juta hingga 10 juta ekor per bulan. Sementara masih sedikit pemain yang masuk mengelolah bisnis ini salah satunya PT Sumber Unggas Indonesia asal Bogor.

Pemilik PT Sumber Unggas Indonesia Naryanto mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan produktivitas dan mengembangakan kapasitas kandang mereka untuk mengembangkan budidaya dan pembibitan ayam kampung. Saat ini PT Sumber Unggas Indonesia memiliki dua usaha yakni pembibitan ayam kampung dan budidaya ayam kampung.

"Untuk usaha pembibitan akan kami naikkan target produksinya menjadi 60.000 ekor per minggu dari saat ini baru 30.000 ekor per minggu," ujar Naryanto kepada KONTAN, Senin (29/8).

Naryanto menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan peningkatkan produksi itu dengan saat ini menambah jumlah parent stock atau ayam indukan. Untuk produksi 30.000 ekor bibit ayam per minggu, Sumber Unggas mememiliki sebanyak 15.000 ekor indukan, sementara saat ini sudah ada 15.000 ekor ayam lainnya sebagai calon indukan yang akan mulai berproduksi di bulan Januari 2017.

Artinya mulai Januari 2017 ada sebanyak 30.000 ekor ayam indukan milik Sumber Unggas yang sudah produktif. "Jadi calon indukan sudah ada sekarang dan akan mulai berproduksi awal tahun depan," imbuhnya.

Sejauh ini, Sumber Unggas menjual sebanyak 15.000 ekor bibit ayam ke peternak rakyat dengan harga Rp 6.500 per ekor dan 15.000 ekor sisanya dipakai untuk internal di usaha budidaya. Kendati tahun depan produksi DOC akan naik 100%, Naryanto bilang pihaknya tetap menargetkan 50% dari total produksi DOC itu dijual ke peternak rakyat dan sisanya untuk kebutuhan internal.

Artinya, mulai tahun depan kebutuhan DOC untuk usaha budidaya ayam kampung di Sumber Unggas sendiri akan naik 100% dari saat ini rata-rata kebutuhan DOC 15.000 ekor per minggu menjadi 30.000 ekor perminggu.

Untuk memasarkan ayam budidaya yang diproduksi Sumber Unggas, Naryanto telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pasar modern dan hotel, restoran dan katering (horeka). Sejuh ini Naryanto bilang baru bisa menggarap pangsa pasar yang ada di Jabodetabek.

Sementara pasar di luar pulau Jawa, baru bisa digarap dari penjualan DOC ayam kampung, sementara kalau penjualan ayam kampung pangsa pasar di Jadotebek masih sangat besar. Ke depan, ia menargetkan Sumber Unggas akan menjadi raja di bisnis penjualan ayam kampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×