Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT Timah Tbk berencana untuk menambah lagi pembuatan kapal keruknya sebanyak 5 unit dengan kapasitas 250 ton per jam. Nilai investasi untuk kelima kapal keruk tersebut mencapai Rp 1,5 triliun.
“Waktu pembuatan berkisar 8 bulan sehingga diharapkan pada tahun depan kelimanya sudah selesai,” kata Direktur Utama Timah, Wahid Usman.
Nantinya, setelah pembuatan 5 kapal keruk ini rampung, Timah akan membangun kapal dengan kapasitas yang lebih besar lagi, yaitu 2.000 metrik ton per jam. Sayangnya, Wahid enggan memberi tahu berapa jumlah investasi untuk 5 kapal berkapasitas gaban ini.
Langkah Timah untuk membikin kapal keruk ini bertujuan untuk meningkatkan produksi Timah; baik dari tambang laut dan tambang darat. Selain itu, Timah juga berupaya untuk mengantisipasi adanya penurunan produksi di tambang darat akibat penambangan ilegal.
Tahun lalu, produksi timah dari tambang laut mencapai 30% dan tambang darat 70%. Tahun ini,Wahid mengharapkan produksi timah dari tambang laut mencapai 50% dan tambang darat 50%. Jumlah kontribusi tambang laut terhadap produksi PT Timah secara keseluruhan akan naik hingga porsinya mencapai 70% untuk tambang laut dan 30% berasal dari tambang darat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News