kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTBA juga bikin PLTU dan PLTD di Smelter Haltim milik Antam


Rabu, 01 Mei 2019 / 15:00 WIB
PTBA juga bikin PLTU dan PLTD di Smelter Haltim milik Antam


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah giat untuk mengembangkan proyek kelistrikan. Selain sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang Sumsel-8, PTBA pun siap mengerjakan PLTU dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang bekerjasama dengan emiten tambang BUMN lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin menyampaikan, saat ini pihaknya tengah dalam proses pembentukan perusahaan patungan atau Joint Venture Company (JVC). Setelah JVC terbentuk, imbuh Arviyan, PTBA dan Antam akan menyelenggarakan penunjukkan kontraktor Engineering, Procurement, Construction (EPC).

Kedua proses tersebut ditargetkan bisa rampung pada tahun ini. "Rencananya di tahun ini akan mulai dibentuk JVC dan penunjukkan EPC kontraktor," kata Arviyan kepada Kontan.co.id, Selasa (30/4).

Dihubungi terpisah, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Iskandar Fachroeddin menuturkan, PLTU berkapasitas 3 x 60 megawatt (MW) dan PLTD 3x17 MW itu direncanakan sudah mulai bisa beroperasi atau Commercial Operatian Date (COD) pada April tahun 2023. "Itu (PLTU dan PLTD) Insha Allah COD-nya di bulan April 2023," kata Fuad.

Pasalnya, penyelesaian proyek listrik tersebut dituntut untuk bisa menyesuaikan kebutuhan dari pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) Feronikel Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara. "Pembangkit itu kan untuk support kebutuhan smelter Antam di Haltim," imbuh Fuad.

Sebagai informasi, dalam JVC tersebut PTBA akan menguasai kepemilikan saham sebesar 75% dan 25% lainnya akan dimiliki oleh Antam. Arviyan mengatakan, nilai investasi atas proyek listrik tersebut mencapai US$ 350 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

Dalam hal pemenuhan energi, menurut Fuad, PLTU di Haltim tersebut memerlukan asupan batubara antara 300.000 ton hingga 650.000 per tahun. Kebutuhan batubara tersebut akan dipasok PTBA dengan mempertimbangkan efisiensi logistik.

"Karena itu posisinya di Haltim, jadi kita akan mencari yang paling efisien. Dari PTBA yang mana, apakah dari Tanjung Enim atau batubara dari Kalimantan kita mobilisasi ke situ," tuturnya.

Fuad pun mengatakan, PTBA masih tertarik untuk ikut serta dalam proyek pembangunan atau pengembangan kelistrikan, khususnya PLTU mulut tambang. "Seandainya ada kesempatan proyek PLTU, terlebih lagi di tambang yang punya PTBA, kita berminat untuk ikut serta," katanya.

Adapun, saat ini PTBA tengah fokus membangun PLTU Sumsel-8. Konstruksi PLTU mulut tambang jumbo berkapasitas 2x620 MW itu direncanakan bsia mencapai 24% sampai akhir tahun ini.

Fuad bilang, PLTU Sumsel 8 unit 1 ditargetkan bisa beroperasi atau Commercial Operatian Date (COD) pada akhir tahun 2021. Sedangkan Unit 2 direncanakan bisa COD pada Kuartal I tahun 2022.

Selain itu, PTBA juga telah memiliki sejumlah PLTU eksisting. Yakni PLTU Tanjung Enim (3 x 10 MW), PLTU Tarahan Lampung (2 x 8 MW), dan PLTU Banjarsari 2x110 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×