Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BADUNG. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan Kerjasama dalam rangka membangun pusat kompetensi di bidang rancang bangun pesawat.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, dalam serangkaian acara Indonesia Development Forum (IDF) 2022 di Jimbaran Bali, Senin (21/11).
Tujuan kerja sama ini adalah dalam rangka mewujudkan Indoensia sebagai negara yang bisa menjadi pusat kompetensi dalam merancang dan membangun pesawat.
Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, khususnya industri dirgantara bisa menjadi produsen Pesawat Turboprop yang berkapasitas penumpang di bawah 100 orang.
Baca Juga: Boeing & PTDI Teken Perjanjian Strategis Perkuat Kemampuan Pertahanan & Dirgantara RI
“Kita Sudah mulai dengan N-219 dan disusul dengan N-219 amphibi yang diharapkan menjadi pesawat jembatan udara yang akan berkonektivitas ke wilayah-wilayah kita yang pulaunya kurang lebih mencapai 17.000,” tutur Gita dalam konferensi pers, Selasa (22/11).
Dia mengatakan, disamping mempersiapkan eksosistem dalam membangun pesawat juga diperlukan sumber daya manusia (SDM) di sektor jasa. Misalnya saja untuk perawatan mesin dan badan pesawat.
Sehingga dengan begitu, jika keduanya sudah siap maka selain bisa memproduksi pesawat yang bisa digunakan dalam negeri, pun bisa masuk ke kancah industri global yang kompetitif. Dia juga berharap, PTDI ke depannya bisa menjadi industri yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB Ing Tatacipta Dirgantara mengatakan, kerja sama ini sebenarnya sudah berjalan lama, yakni dengan stakeholders Industri Dirgantara, yang mana ITB sebagai sarana Pendidikan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya bisa siap untuk berkecimpung dalam pembangunan pesawat terbang.
“Akademisi itu salah satu komponen dari triple helix yang ada. Ujung-ujungnya adalah dari SDM, pembentukan atau pengenmbangunan SDM untuk mendukung seluruh kegiatan industri khusnysa industri kedirgantaraan ini,” kata Dia.
Baca Juga: Airbus dan PTDI Sepakat Perluas Kemitraan Bidang MRO Helikopter & Pesawat Militer
Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti Kerjasama ini berhasil di usung dalam agenda Indoensia Development Forum dengan tujuan untukn mendorong ekosistem industri kedirgantaraan.
“Karena ini adalah salah satu contoh industri yang memiliki human capital intensive, selain itu Indonesia juga mempunyai pulau yang banyak sehingga membutuhkan jembatan udara,” kata Adini.
Dengan perkembangan sarana dan transportasi yang mudah tersebut, diharapkan bisa menjadi konektivitas pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya juga bisa dijadikan satu intervensi yang menjadi lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News