Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding perkebunan plat merah PT Perkebunan Negara (PTPN) III akan ikut impor gula mentah. Dalam rencana awal perusahaan, permintaan awal adalah impor 85.000 ton gula mentah yang akan terealisasi pada September depan.
Executive Vice President PTPN III Aris Toharisman, mengonfirmasi bahwa pihaknya sebagai badan BUMN mendapatkan penugasan untuk ikut mengolah gula mentah impor untuk periode giling 2018-2019.
"Tafsiran tahun ini permintaan impor kita di 85.000 ton, kemudian karena perkiraan urus tender, administrasi dan lainnya kemungkinan baru pada September," kata Aris saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/7).
Menurutnya impor kemungkinan bakal berasal dari negara Australia, ketimbang dari Thailand yang mana kualitasnya perlu diperhatikan lebih dalam.
Asal tahu, kedua negara tersebut kerap menjadi asal impor gula Indonesia karena mendapat keringanan pajak 5%, atau lebih murah dibandingkan dari negara lain yang dikenakan 10%.
Menurut Aris, sebelumnya pada tahun 2016 PTPN juga melakukan impor gula mentah sebanyak 114.000 ton.
Tak hanya PTPN, Aris menyatakan bahwa PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) juga akan melakukan impor. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak RNI belum mengkonfirmasi hal tersebut.
Asal tahu, alokasi impor gula mentah pada semester-ii 2018 adalah sebesar 1,8 juta ton. Kemudian sesuai rekomendasi Kementerian Perindustrian, impor bakal dibagi per-triwulan untuk memastikan keterserapan gula mentah oleh pelaku industri.
Adapun PTPN mendapat mandat untuk kembali mengimpor gula mentah melalui hasil rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian yang berlangsung pada Selasa (17/7). Melalui rapat tersebut, Kementerian BUMN diminta untuk melakukan penugasan impor gula mentah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
