Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Meski lahan teh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV akan dikonversi menjadi lahan kelapa sawit, nantinya perusahaan pelat merah ini masih akan tetap menyisakan secuil lahan untuk komoditi teh ini.
“Saat ini kebun teh masih tetap, karena kami di PTPN IV ada dua komoditi yakni teh dan kelapa sawit,” kata Direktur Utama PTPN IV Dahlan Harahap, akhir pekan lalu.
Berdasarkan data yang dilansir oleh PTPN IV, sepanjang semester pertama tahun ini, komoditi teh PTPN IV merugi sebesar Rp 18,12 miliar. Jumlah tersebut naik dua kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 9,8 miliar. Itu sebabnya, PTPN IV akan mengonversi lahan ini untuk pengembangan kelapa sawit.
“Selama ini kami membukuakn untung dari hasil produksi sawit, tetapi justru merugi dari komoditi teh. Makanya secara komulatif kinerja PTPN IV belum maksimal mengembangkan dua komuditi tersebut,” ungkap Dahlan. Dengan adanya konversi ini, imbuhnya, ia berharap angka kerugian bisa ditekan.
Dahlan menghitung, kerugian teh tahun lalu tidak setinggi tahun ini karena harga teh di pasar global terbilang tinggi. Dus, ongkos produksi pun tertutupi. Sayangnya, untuk ongkos operasional teh terus meningkat. Ongkos ini pun ditambal dari perkebunan kelapa sawit.
Sepanjang semester pertama tahun ini, jumlah lahan yang ditanami teh sebesar 3,97 juta hektare. Lahan tersebut sudah menyusut dari tahun lalu yang sempat mencapai 4,60 juta hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News