Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Setelah bebearapa minggu belakangan harga teh kian merosot seiring dengan banjirnya produksi teh di dunia, harga teh pekan lalu sedikit demi sedikit merangkak naik. Pemicunya adalah adanya peningkatan hasil kualitas teh.
Berdasarkan hasil lelang teh yang dilakukan di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) pekan kemarin, harga teh jenis orthodox dan CTC (cutting, tearing, dan curling) mumbul.
Harga rata-rata teh jenis orthodox pekan lalu sebesar US$ 1,6 per kg, naik tipis dari pekan sebelumnya yang sekitar US$ 1,5 per kg. Sedangkan CTC, pekan lalu laku di harga rata-rata US$ 1,69 per kg, pekan sebelumnya harganya sekitar US$ 1,68 per kg.
“Kenaikan harga itu disebabkan karena membaiknya kualitas teh, baik dari segi tampilan serta rasanya,” ujar Panitia Lelang PT KPBN Dadang Juanda di Jakarta akhir pekan lalu.
Membaiknya kualitas tersebut juga berimbas pada naiknya tingkat penjualan. Dari total 991.500 kg teh yang ditawarkan, sebanyak 913.120 kg berhasil terserap atau sekitar 92%. Sementara pekan sebelumnya, penyerapan hanya 74,8%.
Tingginya penyerapan disumbang dari besarnya penjualan jenis CTC dimana dari 214.060 kg yang ditawarkan berhasil terjual 204.540 kg atau 95,5%. Begitu pula jenis orthodox, dari total volume yang ditawarkan 777.440 kg, sekitar 91% atau 708.580 kg diantaranya berhasil terjual.
Total nilai transaksinya pun otomatis naik dari US$ 1,296 juta menjadi US$ 1,475 juta. “Semoga kenaikan harga dan penyerapan juga terjadi di pekan ini,” kata Dadang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News