Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) berencana meningkatkan kualitas dan produksi tanaman yang saat ini masih terbilang rendah. Salah satunya tanaman teh. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini menambah anggaran pemupukan sebesar Rp 1 triliun pada 2017. Artinya, anggaran pemupukan tanaman pada tahun ini akan mencapai Rp 3,5 triliun. Sebagai gambaran, tahun lalu, PTPN mengalokasi dana pemupukan senilai Rp 2,5 triliun.
Direktur Utama PTPN III Holding Perkebunan Elia Massa Manik mengatakan, pihaknya akan mendorong peningkatakan kualitas teh. Ia mengakui, saat ini penjualan teh PTPN tengah lesu. Hal itu tergambar dari total penjualan PTPN sepanjang 2016 sebesar Rp 35 triliun, hanya Rp 700 miliar yang dapat disumbangkan dari penjualan teh.
"Kami akan berupaya meningkatkan produksi teh dengan menambah anggaran pemupukan semua tanaman yang diproduksi PTPN termasuk teh, dari tahun lalu sebesar Rp 2,5 triliun menjadi Rp 3,5 triliun pada tahun ini," kata Elia, Kamis (5/1)
Ketua Jakarta Tea Buyers Association Farid Akbany menambahkan, sejak beberapa tahun terakhir, harga teh Indonesia terus anjlok. Jika pada tahun 1990-an harga teh sempat mencapai US$ 4 per kilogram (kg), tapi saat ini merosot tajam menjadi US$ 174 sen. Hal itu terjadi karena kualitas produksi teh PTPN tidak konsisten. "Akibatnya, beberapa perusahaan yang dulunya menggunakan teh Indonesia, menghentikan pembelian," ucapnya.
Ia bilang, rendahnya mutu teh Indonesia tak terlepas dari masalah pendanan yang minim pada pemupukan. Karena itu, ia mendorong agar holding perkebunan membantu memberikan pupuk agar dapat memperbaiki mutu produksi teh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News