Reporter: Abdul Basith | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mengungkapkan tidak ada penumpukan gula yang tidak diserap oleh Perum Bulog.
"Bulog sudah melakukan pembelian gula dan sudah tidak ada lagi penumpukan di gudang," ujar Direktur Utama PTPN III Holding, Dasuki Amsir kepada Kontan.co.id, Rabu (25/10).
Berdasarkan data PTPN, jumlah total produksi gula oleh pabrik gula PTPN dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) hingga 20 Oktober 2017 sebesar 1,06 juta ton.
Gula tersebut terbagi dua kepemilikan. Gula milik pabrik gula sebesar 503.236 ton dan gula petani sebesar 564.611 ton.
Perkiraan produksi hingga akhir musim giling 2017 sebesar 1,2 juta ton. Gula tersebut terdiri dari 590.234 ton gula milik pabrik gula Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 616.422 ton milik petani.
Berdasarkan data tersebut gula yang diproduksi sudah dibeli oleh Bulog dan pedagang. Saat ini total stok gula yang ada di gudang sebesar 755.266 ton.
Jumlah stok tersebut bukan sepenuhnya milik pabrik gula dan petani. Pada stok gula tersebut juga terdapat gula yang sudah dibeli oleh Bulog dan pedagang namin masih disimpan di gudang.
Stok gula di gudang milik pabrik gula sebesar 252.671 ton sementara milik petani sebesar 92.909 ton. Gula milik pedagang yang disimpan di gudang sebesar 345.598 ton sedangkan gula Bulog sebanyak 64.088 ton.
Berdasarkan angka tersebut, gula yang belum terjual sebesar 345.580 ton.
"Gula yang sudah dibeli masih ada yang disimpan di gudang, sementara gula yang belum laku hanya stok milik pabrik gula dan petani," terang Kepala Bagian Operasional Tebu dan Aneka Tanaman PTPN III, Putu Sukarmen, Rabu (25/10).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor gula pasir periode Januari hingga September 2017 turun bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016. Impor gula pasir periode Januari hingga September 2017 sebesar 60.052 ton sementara periode yang sama tahun 2016 impor gula pasir sebesar 118.445 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News