Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII menyiapkan dana investasi Rp 36,5 miliar pada tahun ini untuk mengembangkan perkebunan buah tropis. Dana ini akan digunakan untuk membangun kebun buah seluas 1.467,88 hektare (ha) di Jawa Barat.
Gunara, Sekretaris Perusahaan PTPN VIII mengatakan, pengembangan kebun buah-buahan tropis sebesarnya sudah dilakukan perusahaan mulai tahun 2012. “Buah-buahan yang ditanam terdiri dari manggis, durian, alpukat, pisang cavendis dan pepaya,” katanya kepada KONTAN.
Tahun lalu PTPN VIII telah menanam pisang cavendis dan pepaya di lahan seluas 99,58 ha. Perusahaannya, kata Gunara, pada awalnya mulai mengembangkan perkebunan buah-buahan tropis untuk optimalisasi lahan.
Namun melihat peluang pasar buah-buahan tropis yang cukup bagus, PTPN VIII berencana secara serius melakukan ekspansi di buah-buahan tropis. “Peluang pasar ekspor buah tropis terutama ke China sangat terbuka terutama untuk manggis dan durian. Potensi pasar lokal juga sangat besar, hal ini bisa dilihat dari membanjirnya buah impor,” ujar Gunara.
Tidak gantikan teh
Walau mengaku akan serius mengembangkan kebuh buah tropis, namun Gunara bilang, komoditas buah-buahan tropis tidak akan menggantikan komoditas teh. PTPN VIII akan tetap mengandalkan teh sebagai komoditas utama perusahaan. Teh tetap dipertahankan terutama untuk lahan yang produktivitasnya tinggi.
Perkebunan buah akan ditanam di areal cadangan dan areal yang sudah tidak produktif. Produk buah-buahan tropis yang dihasilkan nanti, diharapkan mampu menyumbang pendapatan sebesar 10% hingga 25% kepada pendapatan total perusahaan.
Dadi Sunardi, Direktur Utama PTPN VIII menambahkan, perusahaan pelat merah ini menargetkan luas lahan 9.000 ha sampai 10.000 ha untuk produksi buah tropis. Target itu diharapkan bisa dipenuhi pada tahun 2015. “Untuk bibitnya buah tropisnya, kita akan kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB),” katanya.
Dedi berharap, pihaknya bisa segera mengekspor manggis dan durian ke China. Diharapkan buah-buahan itu akan mampu bersaing denganbuah tropis di pasar China yang selama ini dipasok Thailand.
Pengembangan perkebunan buah secara korporasi menjadi salah satu proyek ambisius Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan menunjuk PTPN VIII untuk memulai proyek tersebut karena melihat potensi tanah yang luas dari perusahaan yang memiliki wilayah kerja di Jawa Barat itu.
Dengan luas lahan mencapai 118.510 ha yang tersebar di Jabar dan Banten, sebagian lahan teh PTPN VIII dianggap kurang produktif sehingga bisa disulap menjadi perkebunan buah-buahan tropis.
Selain perkebunan teh, PTPN VIII juga memiliki perkebunan karet, sawit, kina, serta kakao. Pendapatan terbesar PTPN VIII disumbang oleh produksi karet, kemudian teh 34%, sawit 20%, dan sisanya kina dan kakao. Budidaya teh diusahakan pada areal seluas 25.981 ha, karet 27.245 ha, kina 4.305 ha, kakao 4.335 ha, sawit 5.056 ha dan gutta percha 713,95 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News